Share

Apa Beda Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dan Masa Orientasi Siswa?

Agregasi Cekaja.com, · Minggu 22 Juli 2018 07:17 WIB
https: img.okezone.com content 2018 07 21 65 1925523 apa-beda-masa-pengenalan-lingkungan-sekolah-dan-masa-orientasi-siswa-2VzTclDi4V.jpg Foto: Perbedaan MOS dan MPLS (Okezone)

JAKARTA - Pada hari ini, tahun ajaran baru sekolah telah dimulai. Sebelum aktif dalam kegiatan belajar mengajar, para siswa biasanya akan mengikuti masa pengenalan sekolah.

Dahulu, pengenalan sekolah dinamankan Masa Orientasi Siswa (MOS). Namun, sejak 2016, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menjabat saat itu, Anies Baswedan, mengganti istilah MOS dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Tentunya banyak perbedaan pelaksanaan kedua kegiatan tersebut. Namun, apa saja perbedaan MPLS dengan MOS?

Pelaksanaan MPLS Dikordinasikan oleh Guru

Masa pengenalan sekolah kerap tidak lepas dari perploncoan yang dilakukan oleh kakak kelas kepada adik kelas yang baru masuk. Terkadang, kekerasan dari senior ke junior sering terjadi saat pelaksanaannya. Maka dari itu, untuk menghindari kekerasan tersebut pemerintah membuat sistem masa orientasi yang baru yakni MPLS.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, pelaksanaan MPLS tidak lagi dilaksanakan oleh siswa atau kakak kelas, melainkan dilakukan oleh para guru.

Selain itu, Kepala Sekolah akan bertanggung jawab selama pelaksanaan MPLS tersebut. Sebelum pelaksanaan MPLS, para guru juga memberikan informasi terkait rangkaian MPLS kepada orang tua. Dengan begitu, orang tua akan mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan saat masa MPLS.

Meskipun begitu, pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pelaksanaan MPLS dapat dibantu oleh siswa yang merupakan pengurus OSIS dan paling banyak hanya 2 siswa per kelas.

Kegiatan Pengenalan Sekolah Bersifat Edukatif

Pada saat MPLS, kegiatan yang dilakukan harus bersifat edukatif. Hal ini sangat berbeda dengan sistem MOS yang kerap terdapat kegiatan yang bersifat kekerasan atau bahkan bersifat memalukan.

Dalam peraturan yang ada, kegiatan-kegiatan yang wajib dalam pelaksanaan MPLS yakni kegiatan pengenalan visi, misi, program kegiatan, tata tertib sekolah, pengenalan fasilitas sekolah, pengenalan etika, dan lain-lain yang berkaitan dengan edukasi. Adapun kegiatan yang dilarang antara lain:

1. Memberikan tugas kepada siswa baru yaitu wajib membawa suatu produk dengan merek tertentu

2. Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat (menghitung nasi, gula, semut, dsb)

3. Memakan dan meminum makanan dan minuman sisa yang bukan milik masing-masing siswa baru

4. Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak kekerasan

5. Memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara dengan hewan atau tumbuhan serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi kembali

6. Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dilarang Membawa Atribut Tertentu

Dahulu, saat MOS, siswa kerap diwajibkan membawa atribut-atribut yang merepotkan. Nah, dalam MPLS ini, siswa dilarang untuk membawa atribut-atribut tertentu. Dengan begitu, tidak merepotkan orang tua untuk mencari atribut tersebut. Atribut yang dilarang tersebut diantaranya:

1. Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya

2. Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, dan sejenisnya

3. Aksesoris di kepala yang tidak wajar

4. Alas kaki yang tidak wajar

5. Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat

6. Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran

Itulah gambaran mengenai sistem masa pengenalan lingkungan sekolah yang terkini. Dengan adanya masa orientasi tersebut diharapkan tidak terjadi kekerasan antar kakak kelas dengan adik kelas yang baru masuk. Dengan begitu, anak Anda bisa belajar tenang tanpa menghadapi ancaman dari kakak kelas.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini