JAKARTA - Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun tumbuh 5,2%. Angka ini lebih baik dari realisasi pertumbuhan ekonomi 2017 yang tumbuh 5,07%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, meski mengalami peningkatan tapi hal ini cenderung bergerak melambat.
"Prediksi pertumbuhan ekonomi sampai dengan akhir tahun ini sekitar 5,2%. Memang agak naik tapi naiknya agak lambat," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Dari sisi sumber pertumbuhan, Perry menjelaskan, hal ini didorong stimulus kebijakan fiskal, tingkat konsumsi rumah tangga, juga investasi di Tanah Air yang terus meningkat. "Tidak hanya infrastruktur, sekarang juga investasi di bidang-bidang lain naik," katanya.
Memang yang menjadi permasalahan, lanjutnya, kinerja ekspor yang tak mengimbangi pesatnya kenaikan impor.
"Ekspornya sudah cukup naik, bagus, tapi memang impornya juga naiknya kencang, sehingga dari sisi eksternalnya sumbangan secara netonya agak lebih rendah," jelasnya.
Perry menyebutkan, melihat per daerah Pulau Sumatera, Kalimantan, dan kawasan timur Indonesia mengalami pertumbuhan ekspor yang kian membaik. Hal ini memang di dorong ekspor komoditas yang meningkat.
"Tapi, kenaikannya belum pada tataran untuk bisa menarik pertumbuhan dari Jawa," katanya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dni)