JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap Amerika Serikat (AS) berhasil sedikit keluar dari tekanan. Meski menguat, Rupiah masih berada di level Rp14.500-an per USD.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menceritakan tentang, pengusaha importir, apakah mengeluh terkait Rupiah melemah.
Dia mengatakan, pengusaha tersebut, sudah tahu atau memperkirakan akan adanya kenaikan suku bunga yang akan mempengaruhi nilai tukar.
"Sebenarnya dalam planning tahun ini, maupun tahun depan sudah memasukkan hal itu, jadi kita paling mengatasinya bagaimana sih. Pertama apakah kita akan melakukan margin kita akan turun," ujar Rosan kepada wartawan di Kantor Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018).
Kedua, lanjut dia, pihaknya akan melimpahkan, kepada konsumen, sehingga ada kenaikan harga atau melakukan efesiensi dari segi banyak hal. Dan yang penting, ini sudah di planning dan tidak menggaketkan.
"Kalau ditanya keluhan ini, naik atau turun, pengusaha pasti ada aja pemasukannya. Jadi yang penting kita tahu bagaimana mengatasinya," tuturnya.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rabu (25/7/2018) pukul 10.06 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange meguat 20 poin atau 0,14% ke level Rp14.525 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.505 per USD-Rp14.525 per USD.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dni)