JAKARTA - Departemen Kehakiman AS menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak terlibat dalam penyerahan kapal pesiar Equanimity ke Malaysia dari Indonesia dengan nilai USD250 juta.
Sebelumnya, perdana Menteri Mahathir Mohamad mengungkapkan bahwa kapal pesiar buruan FBI yang sempat disita polisi Indonesia itu dibeli dari uang 1MDB yang dikorupsi. Kapal Equanimity disebut-sebut milik pebisnis Low Taek Jho, buron kasus korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Dilansir Bloomberg, Sabtu (18/8/2018), kapal pesiar itu tiba di sebuah pelabuhan di pinggiran Kuala Lumpur pada 7 Agustus, setelah melakukan perjalanan dari Indonesia di mana ia ditangkap pada Februari sebagai bagian dari penyelidikan Departemen Kehakiman terkait dengan dana investasi negara 1Malaysia Development Bhd.
Perdana Menteri Mahathir Mohamad meminta pemilik kapal pesiar untuk membuktikan bahwa kapal itu tidak dibeli menggunakan uang dari dana skandal terkait dengan penggelapan dan pencucian uang.
Perusahaan Equanimity Cayman Ltd dikabarkan memenangkan gugatan dalam sidang pengadilan di Jakarta. Putusan pengadilan menyatakan, penyitaan kapal pesiar setinggi 300 kaki oleh polisi Indonesia di perairan Bali tidak sah.
Pengacara yang mewakili perusahaan pemilik kapal meminta hakim federal di AS untuk memerintahkan Departemen Kehakiman agar memberikan klarifikasi menyeluruh. Klarifikasi tersebut diperlukan untuk menjelaskan apakah lembaga-lembaga atau pejabat AS mengetahui atau terlibat dalam penyerahan kapal Equanimity oleh Indonesia kepada Malaysia.
Para pengacara mengutip pernyataan dari jaksa agung Malaysia yang berterima kasih kepada AS atas bantuannya dalam merebut kapal pesiar. Sedangkan Low mengatakan, langkah pemerintah Malaysia untuk mendapatkan kapal mewah itu ilegal.
Kapal pesiar adalah salah satu dari beberapa aset Low yang total nilainya lebih dari USD 1,7 miliar. Aset-aset Low dilaporkan berasal dari dana 1MDB. Kasus skandal korupsi ini menyeret mantan perdana menteri Najib Razak.
Hakim Distrik AS, Dale Fischer, pada Mei telah memerintahkan perusahaan-perusahaan Low untuk menyerahkan kapal pesiar mewah itu ke AS dan dilelang. Sebaliknya, kapal itu berlayar dari Indonesia dan berakhir di Malaysia.
Pemerintah AS pada Juni mempertahankan Wilson Yacht Management Co, perusahaan yang sama yang digunakan oleh perusahaan Low, untuk mempekerjakan seorang awak dan mengelola pemeliharaan kapal pesiar Equanimity.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ahl)