JAKARTA - Investasi adalah salah satu cara yang dilakukan karyawan untuk mencari keuntungan di luar penghasilan bulanan. Dengan memasukkan sebagian gaji ke dalam instrumen investasi, karyawan berharap nilai uang yang disimpan tidak tergerus inflasi. Bahkan, kalau bisa, dana yang disimpan bisa berkembang.
Namun, memilih produk investasi bukan perkara mudah. Karyawan yang ingin berinvestasi harus cerdas dan teliti sebelum menetapkan instrumen yang tepat. Jangan sampai karyawan menaruh uang pada produk investasi berkedok penipuan.
Untuk itu, karyawan harus memahami produk investasi palsu yang saat ini banyak beredar. Berikut ciri-ciri produk investasi bodong yang harus Anda ketahui.
1. Imbal Hasil Tinggi dalam Waktu Singkat
Menurut catatan Satuan tugas waspada investasi yang dikutip dari Detik.com, perusahaan yang terindikasi investasi bodong menawarkan imbal hasil yang sangat tinggi, bahkan ada yang menjanjikan keuntungan 5% sehari. Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (IJK) juga mendata ada perusahaan yang menawarkan bunga menggiurkan hingga 30% per bulan, dan 60% setahun.
Agar terhindar dari jebakan penipuan, Anda perlu membandingkan keuntungan nvestasi yang ditawarkan satu perusahaan dengan produk investasi legal lainnya. Misanya, Anda bisa mencari tahu yield tertinggi produk investasi saham, reksadana campuran, atau bunga produk deposito dan tabungan. Jika yield tertinggi investasi saham saja tidak lebih dari 30% setahun, apakah mungkin sebuah perusahaan atau lembaga baru mampu memberikan keuntungan hingga 60% setahun?
2. Keuntungan dari Perekrutan
Ciri umum skema ponzi pada investasi bodong adalah ketiadaan aset dasar yang jelas. Perusahaan hanya mengumpulkan anggota, meminta setoran dana, lalu meminta anggota lama merekrut peserta baru. Jika berhasil mengajak seseorang untuk ikut, maka anggota lamaakan mendapatkan bonus. Orang baru yang membawa dana segar masuk ke dalam sistem sehingga perusahaan bisa membayar keuntungan yang dijanjikan pada anggota lama.
Sementara itu, ada pula penipuan berkedok investasi yang menyertakan produk pada rangkaian usahanya. Namun,nilai produk yang didapat tidak sebanding dengan setoran uang keanggotaan peserta. Setelah itu, pelaku penipuan seakan tidak peduli pada hasil penjualan produk. Mereka hanya menekankan pada anggota agar terus melakukan perekrutan orang baru saja.
3, Pengelolaan Dana Tidak Jelas
Produk investasi yang benar pasti disertai penjelasan panjang tentang pengelolaan dana. Investor jadi tahu ke mana dananya pergi dan bagaimana cara menghasilkan keuntungan. Penjelasan ini cukup panjang, sehingga investor harus meluangkan waktu untuk mempelajari dan mencernanya. Jadi, jika mendapat penawaran investasi tanpa penjelasan pengelolaan keuangan yang lengkap, maka Anda patut menduga adanya penipuan investasi bodong.
Anda bisa mendeteksinya dengan cara mengajukan pertanyaan detail terkait pengelolaan dana. Jika orang yang menawarkan investasi terus berdalih dan mengalihkan pembicaraan pada keuntungan saja, maka Anda patut mencurigai praktik penipuan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya