Share

Polisi Masih Kumpulkan Data 2 Nelayan yang Diculik di Perairan Malaysia

Herman Amiruddin , Okezone · Jum'at 14 September 2018 23:05 WIB
https: img.okezone.com content 2018 09 14 340 1950693 polisi-masih-kumpulkan-data-2-nelayan-yang-diculik-di-perairan-malaysia-1cXTaDm1tt.jpg ilustrasi.
A A A

MAKASSAR – Setelah mendapatkan informasi, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat mendatangi rumah Samsul (38) dan Hamdan (38) korban penculikan oleh kelompok bersenjata di perairan Malaysia. Keduanya diculik saat sedang beraktivitas melakukan penangkapan ikan.

Kedua warga negara Indonesia (WNI) yang diculik tersebut berasal dari Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Rumah korban kini ramai didatangi oleh polisi setelah adanya informasi penculikan sejak sore tadi Jumat(14/9/2018)

Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Mashura mengatakan, polisi datang untuk mencari informasi terbaru dari pihak keluarga kedua korban tersebut.

"Jadi pihak kepolisian bukan membenarkan ada penculikan. Namun, berdasarkan laporan setelah mendatangi rumah korban sebagai bahan keterangan (baket) untuk tindak lanjut," kata Mashura kepada Okezone saat dihubungi.

Saat ini, kata Mashura, personel kepolisian sedang melakukan pengembangan pulbaket dengan mendatangi rumah kedua korban yang berada di Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

"Jadi ini personil datang ke rumah korban sebagai mencari keterangan (baket) untuk tindak lanjut. Dan pada saat personel ke rumah korban yang dilaporkan hilang," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya dua korban yakni kapten kapal Samsul dan teknisi mesin Hamdan. Keduanya dilaporkan disandera berdasarkan informasi stasiun TV Malaysia yang diterima istri Samsul, Fitriani (29).

Kemudian dihubungi oleh rekan kerja suaminya yang selamat dari kelompok bersenjata tersebut.

"Jadi bahwa setelah teman korban menonton berita di siaran TV Channel Malaysia. Kemudian memberitahukan ke Istri korban bahwa suaminya disandera oleh kelompok bersenjata," lanjut Mashura.

Ilustrasi (Shutterstock)

Kemudian informasi tersebut ditindaklanjuti oleh anggota Polsek Sendana melakukan pengumpulan bahan keterangan di rumah Syamsul yang menjadi korban penculikaan dan sandera.

"Korban dilaporkan disandera sekitar pukul 14.30 Wita kemarin Selasa (11/92018). Selanjutnya anggota yang menerima informasi mendatangi rumah korban untuk mencari tau informasi itu," terang Mashura.

Mashura menjelaskan bahwa korban Samsul bersama 14 orang anak buah kapal (ABK) sedang melakukan aktivitas menangkap ikan menggunakan kapal Dwi Jaya Sakti.

Mereka mencari ikan di wilayah perairan Pulau Gaya Samporna Sabah Malaysia.

Setelah itu 11 orang ABK menuju ke daratan menggunakan perahu kecil untuk menjual hasil tangkapan ikannya. Sedangkan 4 orang tinggal di atas kapal.

(Baca Juga : 2 Nelayan RI Diculik di Malaysia, Polri Tunggu Kemenlu Baru Bergerak)

Kemudian tiba-tiba kapalnya dikepung oleh tiga unit Speadbot tak dikenal menggunakan senjata Api Laras panjang.

"Kelompok itu lalu naik ke kapal dan langsung membawa Samsul dan tekhnisi mesin Hamdan. Dimana kedua korban bekerja di perusahaan makanan laut yang memiliki kapal. Dan sampai saat ini personel sudah mendatangi rumah keluarga dan melakukan pengumpulan data jelasnya.

(Baca Juga : DPR Minta TNI-Polri Segera Bergerak Bebaskan 2 Nelayan Diculik di Malaysia)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(erh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini