Share

Konsumsi Beras Meningkat, Mahasiswa IPB Buat Bubur Instan dari Singkong dan Daun Kelor

Vanni Firdaus Yuliandi, Okezone · Kamis 11 Oktober 2018 12:37 WIB
https: img.okezone.com content 2018 10 11 65 1962581 konsumsi-beras-meningkat-mahasiswa-ipb-buat-bubur-instan-dari-singkong-dan-daun-kelor-beQ2OWJlLj.jpg Beras (Foto: Okezone)

BOGOR – Masyarakat terus berkembang secara dinamis, oleh karena itu inovasi di berbagai lini sangat diperlukan. Terutama dalam hal pangan yang merupakan kebutuhan pokok manusia.

Berawal dari permasalahan itu, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, (ITP FATETA) Niswana Wafi Alfarda bersama Sures Setiadi Tarigan berinisiatif membuat bubur instan yang terbuat dari pati singkong dan tepung daun kelor. Menurut kedua mahasiswa tersebut, ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap konsumsi beras sebagai makanan pokok semakin meningkat.

Baca Juga: Ribuan Wisudawati di IPB Ini Ternyata Emak-Emak dari 68 Kelurahan

“Peningkatan konsumsi beras ini tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah beras yang diproduksi petani di Indonesia. Hal ini menjadi penyebab utama terjadinya impor beras yang cukup tinggi setiap tahun,” ujarnya Wafi yang dikutip Okezone dari laman IPB, Kamis (9/10/2018)

Di sisi lain, singkong dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat alternatif. Wafi mengungkapkan, demikian juga dengan tanaman kelor yang sudah dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman bergizi. World Health Organization (WHO) telah memperkenalkan kelor sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi (malnutrisi). Kelor mendapat julukan Miracle Tree dan Mother’s Best Friend, yang artinya tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat dan sangat bertoleransi dengan iklim yang ekstrim. Namun, pemanfaatan tanaman kelor sebagai bahan pangan yang kaya zat gizi ini di Indonesia masih belum optimal.

ipb

“Dari masalah tadi, kita ingin memanfaatkan zat gizi dalam kelor dan singkong. Lalu, kita melihat trend masyarakat yang makin gandrung dengan produk instan. Untuk itu kita berpikir mengapa tidak mengemasnya dalam bubur instan saja, apalagi masyarakat Indonesia sangat akrab dengan bubur,” jelasnya

“MORA itu kependekan dari Moringa Esculenta yang mana perpaduan dari dua nama latin singkong (Manihot esculenta Crantz) dan daun kelor(Moringa oleifera). MORA ini lebih praktis dan tahan lama karena dikemas dalam kemasan plastik kedap udara. Kandungan gizi dari keduanya pun tidak hilang,” tambah Sures.

Baca Juga: Guru Besar IPB Yang Digugat Rp500 Miliar akan Dilindungi Rektorat

Inovasi ini mereka ikut sertakan dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Tingkat Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Diponegoro (LKTI-N FPP UNDIP) dan meraih juara pertama dalam ajang tersebut yang diadakan pada tanggal 27-29 September 2018 lalu.

“Senang dan juga terkejut, senang karena tahu hasil usaha selama rangkaian kompetisi yang berbulan-bulan akhirnya membuahkan hasil, terkejut karena tidak ada ekspektasi untuk menang dari awal kompetisi dimulai,”ujar Sures

“Kita berharap MORA dapat diproduksi massal dan dinikmati masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

ipb

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini