JAKARTA - CEO Google, Sundar Pichai mengungkapkan jika pihaknya telah mempertimbangkan untuk meluncurkan kembali mesin pencariannya di China. Hal tersebut diungkapkannya dalam gelaran WIRED25 Festival and Summit di San Fransisko pada 15 Oktober 2018.
"Alasan kami melakukan proyek internal. Kami ingin belajar bagaimana rasanya jika Google ada di China. Kami akan dapat melayani lebih baik 99% pertanyaan dan ada banyak banyak area di mana kami akan memberikan informasi lebih baik dari apa yang tersedia," kata Pichai, seperti dilansir dari laman Axios, Selasa (16/10/2018).
Dia juga menegasakan jika misi Google adalah untuk memberikan informasi kepada semua orang. Selain itu, ia juga menambahkan jika Google juga selalu mengikuti peraturan yang berlaku diseluruh dunia.
"Kami selalu menyeimbangkan serangkaian nilai. Kami menyediakan akses pengguna ke informasi, kebebasan berekspresi, privasi pengguna , tetapi kami juga mengikuti aturan hukum di setiap negara," imbuh dia.
Baca Juga: Survei Ungkap, Milenilal Konsumsi Berita Lewat Snapchat
Pichai juga mencatat bahwa 20 persen populasi dunia tinggal di China. Meskipun ini cocok dengan misi perusahaan untuk menawarkan semua orang akses ke informasi.
Ini adalah pembalikan keputusan dari sekitar delapan tahun lalu, ketika Google menarik mesin pencarinya yang juga disensor dari pasar China.
Pichai juga mengatakan waktunya telah tiba untuk mengevaluasi kembali pilihan itu. “Ini pasar yang indah dan inovatif. Kami ingin mempelajari bagaimana jadinya jika kami berada di China, jadi itulah yang kami bangun secara internal."
Pichai menambahkan, “Mengingat betapa pentingnya pasar dan berapa banyak pengguna di sana. Kami merasa berkewajiban untuk berpikir keras tentang masalah ini dan mengambil pandangan jangka panjang.”