WINA – Pihak berwenang Austria memeriksa seorang perwira militer senior yang baru-baru ini pensiun atas dugaan melakukan tindakan mata-mata untuk Rusia selama beberapa dekade. Kanselir Austria, Sebastian Kurz menuntut penjelasan dari Moskow mengenai dugaan tersebut.
Perwira berpangkat kolonel itu diduga telah melakukan aksinya untuk Rusia sejak 1990-an. Menteri Pertahanan Austria, Mario Kunasek mengatakan, kolonel itu memberikan informasi kepada Rusia terkait beberapa isu termasuk sistem persenjataan dan imigrasi.
BACA JUGA: Mata-Mata Rusia Ketahuan Bekerja di Kedutaan AS Selama Lebih dari 10 Tahun
Menyusul dugaan tindak mata-mata itu, Menteri Luar Negeri Austria, Karin Kneissl telah membatalkan rencana kunjungannya ke Moskow.
Wina mulai menyadari mengenai kegiatan mata-mata itu beberapa pekan lalu setelah mendapatkan laporan dari dinas intelijen negara sekutu dan menyita laptop milik tersangka.
BACA JUGA: Coba Mata-Matai Laboratorium di Swiss, Dua Agen Intelijen Rusia Ditangkap
"Jika kecurigaan tersebut dikonfirmasi, kasus semacam itu ... tidak meningkatkan hubungan antara Rusia dan Uni Eropa," kata Kanselir Kurz sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (9/11/2018).
"Untuk saat ini kami meminta informasi transparan dari pihak Rusia," tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Austria telah memanggil kuasa usaha Rusia untuk memberikan jawaban terkait kasus ini. Kurz mengatakan, tindakan lebih lanjut untuk merespons isu ini “akan dibahas dengan mitra-mitra Eropa”.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dka)