Share

Ganti Nama, Philips Lighting Jadi Signify di 2019

Feby Novalius , Okezone · Senin 26 November 2018 21:01 WIB
https: img.okezone.com content 2018 11 26 320 1983173 ganti-nama-philips-lighting-jadi-signify-di-2019-Xl7U147Hoq.jpg Foto: Philips
A A A

JAKARTA – Produsen lampu Philips Lighting berubah nama menjadi Signify. Perubahan ini mengikuti amandemen anggaran dasar perusahaan yang mengubah namanya dari Philips Lighting NV menjadi Signify NV.

“Signify menjadi nama perusahaan baru dari Philips Lighting terhitung sejak 16 Mei 2018. Nama legal dari Signify akan diterapkan di Indonesia pada awal 2019,” ungkap Country Leader untuk Operasi Bisnis Signify Rami Hajjar dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/11/2018).

Di sisi lain, dia mengumumkan bahwa perusahaan telah menyelesaikan program Kampung Terang Hemat Energi (KTHE) 2017-2018, dengan membawa akses pencahayaan bagi masyarakat yang sebelumnya tinggal dalam “kegelapan” di Sumatra Utara, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku.

Baca Juga: Punya Listrik 1 kWh Bisa Dipakai untuk Apa Saja?

Secara total, tercipta lebih dari 2.850 titik penerangan baru menggunakan Philips Solar Home Lighting System dan Road Lighting System untuk menerangi rumah-rumah dan berbagai fasilitas umum di sana.

“Tinggal di kota di mana akses ke pencahayaan diperoleh hanya dengan sekali klik, sering membuat kita menganggap pencahayaan sebagai hal yang sepele. Kita gagal untuk menyadari bahwa ada orang lain yang masih hidup dalam kegelapan karena tinggal di daerah terpencil atau tidak mampu membeli listrik,” kata dia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tidak Akan Naikkan Tarif Listrik hingga Akhir 2019

Selama program berjalan, dari 2017 hingga 2018, Signify mendistribusikan hampir 1.200 Philips Solar Lighting Systems bagi sekitar 20 desa terpencil, dengan jumlah populasi gabungan lebih dari 15.000 orang yang memperoleh manfaat dari desa-desa yang kini lebih terang.

Dia bercerita, tiga bulan setelah perusahaan mendistribusikan lebih dari 500 Philips Solar Lighting Systems ke lima desa dan tiga dusun di Kalimantan Tengah, dengan populasi gabungan sebanyak 8.000 orang, setiap keluarga mampu menghemat rata-rata Rp204.000 per bulan yang sebelumnya digunakan untuk membeli bahan bakar atau minyak tanah.

Sekira tiga perempat dari penduduk (76%) mengungkapkan bahwa mereka melakukan setidaknya satu aktivitas baru di malam hari berkat penggunaan pencahayaan tenaga surya di rumah. Selain itu, terdapat penurunan laporan masalah pernapasan (oleh 13% penduduk) dan iritasi mata (4% dari penduduk).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fbn)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini