PARIS - Gelombang aksi demonstrasi pasukan 'rompi kuning' telah menyebabkan bencana besar bagi ekonomi Prancis. Demikian dilontarkan Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire. Le Maire juga menyebut situasi di Prancis sebagai krisis terhadap masyarakat dan demokrasi.
"Ini adalah bencana untuk bisnis, ini adalah bencana untuk ekonomi kami," ujarnya saat mengunjungi pertokoan di Paris yang dirusak, seperti dikutip dari BBC Indonesia, Senin (10/12/2018).
Diperkirakan 125.000 demonstran turun ke jalan di seluruh negeri pada Sabtu siang dan 10.000 di antaranya berunjuk rasa di Paris, yang juga mencatat kerusakan paling parah akibat bentrokan. Di ibu kota Prancis itu, para penjarah menghancurkan etalase-etalase toko dan membakar sejumlah mobil.
"Kerusakannya lebih parah kemarin daripada sepekan lalu karena demonstrasi lebih tersebar," papar Wakil Wali Kota Paris, Emmanuel Gregoire.
Namun, tambahnya, korban cedera selama unjuk rasa pada Sabtu jauh jebih sedikit daripada seminggu lalu. Masih terlalu dini untuk menghitung secara luas dampak ekonomi dari gelombang unjuk rasa rompi kuning, namun jelas secara kasat mata bahwa kerusakan yang ditimbulkan cukup parah.
Surat kabar Le Parisien melaporkan, sedikitnya 50 kendaraan dibakar, puluhan toko dirusak, dan sebagian lainnya dijarah. Beberapa pejabat kota mengatakan huru-hara di Paris menimbulkan kerusakan bernilai jutaan poundsterling.
Pada Jumat 7 Desember 2018 lalu, federasi peritel Prancis merilis bahwa para peritel telah kehilangan sekitar satu miliar euro (Rp16,5 triliun) sejak demonstrasi dimulai pada 17 November. Pekan lalu, Menteri Keuangan Bruno Le Maire berujar bahwa sebelum demonstrasi berlangsung pada akhir pekan, bisnis restoran menurun antara 20-50%.
Unjuk rasa 'rompi kuning' ini terus meluas dan memiliki sejumlah poin tuntutan yaitu kenaikan upah, penurunan pajak, fasilitas pensiun yang lebih baik, serta kemudahan kriteria masuk universitas. Adapun tujuan utama demonstrasi itu ialah menyoroti frustrasi atas ekonomi dan ketidakpercayaan politik dari keluarga-keluarga pekerja miskin, yang mengklaim masih memiliki dukungan luas.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(put)