Share

Awal Pekan, Rupiah Melemah 73 Poin ke Rp14.553

Andrea Heschaida Nugroho , Okezone · Senin 10 Desember 2018 17:54 WIB
https: img.okezone.com content 2018 12 10 278 1989320 awal-pekan-rupiah-melemah-73-poin-ke-rp14-553-pKevQabNvR.jpg Uang Rupiah. Foto: Ilustrasi Shutterstock
A A A

JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di penutupan awal pekan sore ini. Rupiah melemah di level Rp14.500an per USD.

Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Senin (10/12/2018) pukul 17:03 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange ditutup melemah 73 poin atau 0,50% ke level Rp14.553 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.497 per USD – Rp14.553 per USD.

Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah melemah 85 poin atau 0,59% ke Rp14.550 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.465 per USD – Rp14.550 per USD.

 Baca Juga: BI Ungkap Alasan Rupiah Melemah Lagi ke Rp14.500/USD

Sebelumnya,Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menyatakan, pergerakkan nilai tukar Rupiah dipengaruhi risk-off dan aksi flight to quality yang mewarnai pasar keuangan global. Setidaknya penutupan Rupiah hari ini membaik dari sebelumnya didorong intervensi Bank Sentral dalam bentuk transaksi DNDF (Non-Deliverable Forward).

Namun aktifnya Bank Indonesia intervensi dalam bentuk transaksi DNDF sepanjang sesi perdagangan, Rupiah berhasil di tutup di Rp14.465 (per USD)," jelas dia kepada Okezone.

 rupiah

Dia menjelaskan, risk off di pasar keuangan global terutama dipicu kekhawatiran pasar terhadap kembali meningkatnya tensi sengketa dagang antara AS dan China. Hal ini menyusul ditangkapnya CFO Huawei Techologies, Wanzhou Meng di Kanada yang akan diekstradisi ke AS.

Kekhawatiran pasar tersebut mendorong pelemahan indeks saham global, sementara yield UST berlanjut turun hingga ke 2.83%, jadi level terendah sejak September 2018. Hal ini karena meningkatnya ekspektasi pasar terhadap perlambatan ekonomi AS menyusul rilis data ekonomi AS yang melemah.

Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Melemah ke Rp14.533/USD

"Kurva imbal hasil (yield curve) di pasar oabligasi AS cenderung inverted, bahkan spread yield obligasi 2 dan 5 tahun sudah negatif," kata dia.

Selain itu, risiko global juga dipengaruhi beberapa data ekonomi AS yang dirilis, mengindikasikan ekonomi AS tidak sesolid tiga bulan sebelumnya. Di mana penyerapan tenaga kerja di bawah ekspektasi, defisit perdagangan melebar menjadi yang terbesar dalam 10 tahun.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(kmj)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini