Share

Cara Unik Bidan Tonik ajak Pasutri agar Mau Ber-KB

Bramantyo, Jurnalis · Senin 10 Desember 2018 17:10 WIB
$detail['images_title']
Cara unikbidanTonik sosialisasikan KB(Foto: IsT)

SEBAGAI bidan yang bertugas di pedesaan tepatnya Desa Bentak, Sidoharjo, Tonik Karuniawati tentunya memiliki banyak tantangan termasuk suka dukanya saat memberikan sosialisasi pada masyarakat pentingnya menjadi aseptor KB. Perlu kesabaran dan ketekunan untuk sampai ke titik tujuan memasyarakatkan program KB.

Dari 2015 mengikuti pemilihan Duta OC. Justru awalnya dirinya tidak mengetahui seleksi di 25 Kecamatan di Kabupaten Sragen yang dilakukan untuk pemilihan Duta OC.

Bidan Tonik mengaku dirinya tidak menyangka bisa lolos diantara 25 perwakilan Bidan dari masing-masing Kecamatan di Sragen. Lulusan Akademi Kebidanan (Akbid Ungaran) ini merasa saat itu yang mengikuti proses seleksi merupakan kader bidan terbaik dari 25 Puskemas di Kabupaten Sragen.

 Viral Penjual Ikan Cantik, Bikin Pria Betah Belanja di Pasar!

Pasalnya dari sisi pengalaman dan juga pendidikan, dirinya masih kalah jauh. Banyak dari mereka yang pendidikannya D4 bahkan S1, sedangkan dirinya hanyalah lulusan D3 Kebidanan.

 

"Saat itu prosesnya dari masing-masing Kecamatan dipilih satu perwakilan Bidan. Di sana kita diberikan motivasi dan diuji juga oleh Dinas Kesehatan bagaimana cara (saya) memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan berhasil menjadi juara pertama," jelasnya Senin (10/12/2018).

Sebelum ada duta KB, masyarakat enggan untuk diberikan sosialisasi. Bahkan awalnya saat diundang ke acara penyuluhan banyak yang tidak mau hadir. Itu tantangan tersendiri, dan dirinya harus memiliki cara tersendiri untuk mendekati mereka.

"Saya dekati mereka dan ajak bicara namun tidak saya bilang ini acara penyuluhan KB. Kita rangkul mereka dahulu biar mereka tidak 'mengelak' untuk mengajak mereka ber-KB "tandasnya.

Dirinya rutin berkeliling dari satu RT ke RT yang lain untuk bersosialisasi, dan lama kelamaan mereka bisa saling tukar informasi. Biasanya setiap selesai sosialisasi pasti ada masyarakat yang bertanya pada tetangga yang hadir di acara yang digelar.

"Tadi dapat ilmu apa dari Bu Bidan. Dan hasilnya kesadaran masyatakat untuk berKB jadi meningkat," tegasnya.

Mulai dari situlah, dirinya terjun ke masyarakat untuk mensosialisasikan program KB. Sebagai bidan yang bertugas di desa dirinya memiliki cara tersendiri untuk masuk dan melakukan pendekatan ke masyarakat tanpa mereka merasa takut atau 'pekewuh' ( risih).

Menurutnya untuk melakukan sosialisasi harus memahami betul bagaimana kondisi keseharian masyatakatnya. Satu misal, warga dalam kesehariaanya mereka menggunakan bahasa Jawa untuk berinteraksi. Sehingga untuk bisa merangkul mereka agar mau mendengar dan memahami apa yang kita sosialisasikan dirinya juga menggunakan bahasa Jawa.

 Jilbab Anti-Tembem Kekinian Serta Busana Syar i yang Terinspirasi dari Pemandangan Alam

"Setiap kali saya menyampaikan ke masyarakat untuk lebih mendekatkan pada masyarakat saya selalu menggunakan bahasa Jawa," ungkapnya.

 

Dan itu dilakukan sedari awal, setiap ada pertemuan kader, PKK dan juga Posyandu selalu menggunakan bahasa Jawa. Karena mereka bisa lebih mendekat dan memahami apa yang kita sampaikan.

"Seperti tadi (ada masyarakat yang menangis) saat tadi saya sampaikan. Itu berarti apa yang saya sampaikan mereka sudah paham," tandasnya.

Target ke depannya Tonik berharap agar bisa menekan angka kelahiran dan kehamilan di Kabupaten Sragen khususnya. Dan ikut serta menyejahterakan masyarakat dengan cara mengabdi ke masyatakat sesuai bidang keahliannya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ndr)