BORMES LES MIMOSAS – Pembalap KTM Tech 3 Racing, Miguel Oliveira, menyatakan gaya ngerem yang digunakan di Moto2 sulit diterapkan pada MotoGP. Pasalnya, kekuatan yang dikeluarkan saat mengerem lebih sedikit dan waktunya pun lebih lama.
Dua hal itu yang membuat Oliveira yang baru naik kelas ke MotoGP tak bisa mengandalkan gaya pengereman di Moto2 pada musim depan. Kendati demikian, Oliveira tak hanya dituntut untuk segera beradaptasi dengan pengereman, tetapi juga gaya balapan di MotoGP secara keseluruhan.
Tanpa adaptasi yang cepat maka akan sulit bagi Oliveira untuk menjadi kompetitif di MotoGP 2019. Oliveira mungkin bisa bertanya kepada rekan setimnya, Hafizh Syahrin, yang debut di MotoGP pada musim lalu, supaya proses adaptasinya bisa berjalan lebih cepat.
BACA JUGA: Kunjungi Pabrik KTM, Zarco Optimis Hadapi MotoGP 2019
“Anda tidak bisa benar-benar mengandalkan Cara pengereman di Moto2 untuk ketika Anda datang ke MotoGP. Hal itu dikarenakan pertama, kekuatan yang Anda miliki jauh lebih sedikit daripada di Moto2 dan tentu saja waktu pengeremannya lebih lama,” ujar Oleveira, seperit yang diwartakan Motorsportweek, Rabu (16/1/2019).
“Jadi, kekuatan pengereman dan sensitivitas pada tuas depan jauh lebih tinggi serta waktu yang lama menuntut Anda lebih tepat mengambil keputusan. Ini yang sulit,” lanjut pembalap Tech 3 itu.
Oliveira yang merupakan runner-up Moto2 2018 diprediksi akan menjadi salah satu kandidat peraih Rookie of The Year 2019. Oliveira diyakini akan bersaing ketat dengan Francesco Bagnaia (Pramac Ducati, Joan Mir (Suzuki Ecstar) dan Fabio Quartararo (SIC Petronas Yamaha) untuk meraih gelar tersebut di MotoGP 2019.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ADP)
