Share

Jakarta Siap Jadi Destinasi Wisata Halal

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis · Rabu 16 Januari 2019 22:02 WIB
https: img.okezone.com content 2019 01 16 406 2005347 jakarta-siap-jadi-destinasi-wisata-halal-QjwdBXLuBq.jpg Masjid Istiqlal (Foto: Okezone)

Provinsi DKI Jakarta dinilai sangat berpotensi mengembangkan wisata halal. Wisata ini digadang-gadang memiliki value ekonomi tinggi.

Pasarnya diprediksi akan terus tumbuh, spendingnya pun juga menjanjikan. Terlebih lagi, Jakarta juga masuk dalam 10 destinasi prioritas pengembangan pariwisata halal versi Kementerian Pariwisata.

Dalam beberapa tahun terakhir, wisata halal sudah menjadi tren global yang pertumbuhannya terbilang pesat. Indonesia bahkan masuk 4 besar destinasi wisata halal global, dan diprediksi akan terus berkembang. Oleh karena itu, Jakarta diharapkan mampu memanfaatkan tren tersebut.

(Foto: Dimas/Okezone)

 Baca Juga: Dibangun dengan Lumpur, 6 Masjid Ini Tetap Berdiri Kokoh hingga Sekarang

“Jakarta punya potensi besar. Sudah saatnya mengoptimalkan potensi pariwisatanya. Wisata halal harus dikembangkan karena bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Trisno Nugroho, dikutip dari siaran pers yang diterima Okezone, Rabu (16/1/2019).

Dijelaskan Trisno, kontribusi wisata halal memang cukup signifikan sebagai penghasil devisa. Wisata ini dapat mengoptimalkan income dari aktivitas transaksi belanja. Arus wisatawannya juga besar. Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar Riyanto Sofyan pun mengutarakan hal yang sama.

“Jakarta memiliki semuanya. Aspek 3A-nya luar biasa. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitasnya yang terbaik. Melihat potensinya, Jakarta bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dari daerah lain. Apalagi, Indonesia memiliki profil wisata halal yang sangat bagus,” kata Riyanto.

 Baca Juga: Pesona Mandeh, Raja Ampatnya Sumatera Barat

Mengacu Mastercard Crescent Rating-Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia dan Uni Emirat Arab berada di strip 2. Skornya masing-masing 72. Skor Indonesia hanya terpaut 9 dari Malaysia. Jumlah negara member GMTI mencapai 130. Dengan kata lain Indonesia memiliki pondasi kuat untuk membidik posisi teratas di tahun 2019.

“Pasar global wisata halal juga tetap tumbuh. Progresnya secara umum menjanjikan. Pasar besar ini tentu harus direbut Indonesia. Salah satu wilayah yang potensial adalah Jakarta. Mereka harus lebih optimal lagi memanfaatkan potensi dan momentum. Aliran wisatawan Muslim dunia juga bagus. Tumbuh besar,” tutur Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa.

Pertumbuhan wisatawan signifikan terjadi di wisata halal. Pada tahun 2000, wisata halal punya potensi 25 Juta wisatawan muslim. Posturnya naik signifikan 424% pada 2017 silam. Angka riilnya ada diangka 131 Juta wisatawan muslim.

Jumlah pertumbuhan wisatawan muslin di 2017 ini naik 8,3% dari 2016. Puncaknya diperkirakan akan berada di angka 156 Juta orang pada 2020.

“Pergerakan wisata halal ini bagus. Angka-angkanya juga menggiurkan. Daerah harus lebih peka lagi menangkap potensi ini. NTB sudah membuktikannya. Dan, Jakarta memang harus mengoptimalkan lagi potensi besar wisata halal. Semua prasyarat terbaik wisata halal juga dimiliki Jakarta,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(tam)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini