JAKARTA - Sebagai instrumen investasi riil, properti selalu dikaitkan dengan unsur fleksibilitas, keuntungan tinggi, dan minim risiko. Berlatar belakang kelebihan ini, tidak mengherankan jika para pengusaha, pebisnis, maupun masyarakat kelas atas selalu merasa tertantang untuk berinvestasi di sektor properti dibanding jenis investasi lainnya, seperti emas, saham, atau obligasi.
Meski demikian, modal materi saja belum cukup untuk menggeluti bisnis ini. Piawai dalam menyusun strategi dan rutin mengikuti perubahan pasar adalah salah satu di antara sejumlah modal utama yang diperlukan. Begitu pun prinsip yang dianut Yagimin, investor properti yang juga menjabat Marketing Division Head AUTO 2000.
Baca Juga: Perusahaan Properti Terbesar Asia Beli Anak Usaha Temasek Rp114,2 Triliun
Dalam berbisnis properti, dia menggabungkan perasaan dengan logika. “Investasi ini kan sekali dicoba bikin nagih. Selama punya kemampuan, mengapa tidak. Tapi tetap tidak bisa sembarangan dalam menanamkan modal di suatu properti. Seorang investor dituntut bisa membaca future development di lokasi properti tersebut, lalu upayakan diri untuk update informasi seputar pasar properti,” ujarnya.
Investasi properti di mata Yagimin menjadi satu hal penting dalam hidupnya karena ada aset yang berkembang di samping menghasilkan passive income . Berbeda dengan menyimpan uang di bank maupun obligasi yang sarat risiko, properti merupakan instrumen investasi ideal yang diikuti kenaikan harga signifikan dan tidak adanya masa kedaluwarsa.
Baca Juga: Pasar Apartemen Diramal Masih Tak Bergairah di 2019
Saat ini properti di Indonesia masih cukup menarik, utamanya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. “Lebih spesifik lagi, yang masih punya banyak peluang tentu kawasan bisnis Jakarta seperti Kuningan. Sebentar lagi LRT akan masuk ke koridor ini dan otomatis properti sekitar semakin prestisius. Bisa dibayangkan berapa besar benefit yang ada, sebab sekarang saja tinggal di Kuningan sudah lekat dengan kesan elite, ini akan di atasnya level itu,” tuturnya.
Di luar Ibu Kota, pria yang gemar berinvestasi properti sejak enam tahun silam ini sudah memiliki beberapa rumah tapak maupun apartemen di Medan dan Palembang. Sementara di Jakarta, properti miliknya berada di kawasan Sunter, Kelapa Gading, Cakung, dan teranyar satu apartemen The Masterpiece & The Empyreal di daerah Kuningan.
“Saya beli unit apartemen beberapa bulan lalu. Ada sejumlah faktor yang membuat saya sangat tertarik. Pertama, lokasinya yang premium. Di area CBD Kuningan sudah sangat sulit kalau mau investasi rumah tapak. Kedua adalah kawasannya yang akan terus berkembang pesat lantaran sebagai pusat bisnis. Ketiga, jelas saya melihat nama besar pengembangnya yang tepercaya,” ungkapnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya