Pernah terpikir kalau kisah Siti Maryam, ibu Nabi Isa AS, benar nyata di zaman seperti sekarang? Faktanya, kisah luar biasa itu benar terjadi dan Anda bakal terheran-heran dibuatnya.
Mari berkenalan dengan Revati Bordawekar. Sejak remaja, perempuan ini sudah didiagnosa memiliki masalah dengan Miss V-nya yang disebut dengan vaginismus. Kondisi ini membuat Revati harus merasakan sakit teramat saat benda asing masuk ke dalam Miss V.
Dilansir Okezone dari The Sun, Revati mengetahui ada yang tidak beres dengan Miss V-nya saat dirinya pertama kali menstruasi dan membutuhkan tampon untuk menahan darah yang keluar dari Miss V. Saat alat tersebut dimasukkan, Revati merasa tangannya bergetar hebat dan dia tidak dapat melanjutkan penyumpalan tampon di Miss V-nya. Kondisi ini dia sembunyikan dari siapa pun karena terlalu malu untuk diceritakan.
“Pada saat itu aku tidak merasa cukup nyaman untuk mencari pertolongan medis atau bahkan berbicara tentang apa yang aku alami. Meskipun aku ragu tidak bisa melakukan hubungan intim, aku hanya memutuskan untuk menyerahkannya ke masa depan dan melihat bagaimana nasib membawaku," terang dia.
Tapi, momen bertemu dengan calon suami pun tiba. 2013 Revati bertemu dengan sesosok pria bernama Chinmay di online dating. Dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskan kondisi yang diderita kepada laki-laki pujaan hatinya ini.
Kisah cinta mereka berdua semakin serius sampai akhirnya Revati pindah dari Amerika Serikat ke India untuk menemani kekasihnya tersebut.
Pernikahan pun terjadi. Ini waktunya menjelaskan ke suami apa yang sebetulnya dialami. Pada malam pernikahan mereka, saat itu Revati berusia 25 tahun, dia akhirnya berani mengungkapkan kondisinya kepada Chinmay. Luar biasa, menurut pengakuan Revati, Chinmay menerima dan mengatakan ke Revati, semua ada waktunya dan mau sama-sama menyembuhkan kondisi tersebut.
Setelah satu tahun, Revati masih belum bisa berhubungan seks dan meminta nasihat dari para profesional dan teman-teman,. Dia disuruh berlatih pemanasan, minum anggur sebelum seks, dan menggunakan krim mati rasa.
Dia berkata: “Vaginismus itu nyata, itu tidak ada di kepala Anda dan itu tidak akan hilang jika Anda bersantai, minum anggur atau mengoleskan krim"
“Saya memikirkan perjuangan saya dengan vaginismus sejak remaja. Saya memikirkan betapa buruknya perasaan saya setiap kali saya kehilangan sesuatu yang saya cintai," ucapnya penuh haru.
Dengan tidak adanya hasil, dia pergi ke dokter yang menempatkannya di bawah anestesi umum, memotong selaput dara, dan melebarkan Miss V untuk mencoba dan membantu situasi. Namun, cara ini masih tidak membantu. Sampai akhirnya dia mencoba program bayi tabung agar tetap bisa memiliki anak.
Luar biasa, Revati benar hamil dan Chinmay merencanakan untuk persalinan secara caesar karena sangat tahu kondisi istrinya. “Ketika saya akhirnya mendapatkan tes kehamilan positif pertama, rasanya sangat tidak nyata sehingga saya menangis. Hari yang kita tunggu begitu lama akhirnya tiba," paparnya.
Tetapi selama kehamilan, Revari ternyata sanggup menerima pemeriksaan kehamilan yang sifatnya memasukkan alat ke Miss V. Sampai akhirnya, setelah mengobrol dengan bidan, Revati memutuskan untuk mencoba kelahiran alami.
“Kami menghadiri serangkaian kelas persiapan persalinan yang mana karena kelas itu, perlahan-lahan membuat saya berbalik ke arah setidaknya mencoba persalinan alami. Ini adalah satu-satunya kesempatan saya untuk mengalami keajaiban kelahiran normal. Dan kemudian saya siap untuk melahirkan," ceritanya.
Revati berharap, dia dan Chinmay bisa berhubungan seks untuk pertama kalinya. Revati mengatakan, "Kami belum mencoba hubungan seks, tapi saya yakin itu tidak akan menjadi masalah lagi."
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(hel)
