Share

Cara Mengelola Gaji Besar untuk Para Fresh Graduate

Sabtu 23 Maret 2019 21:28 WIB
https: img.okezone.com content 2019 03 23 320 2033896 cara-mengelola-gaji-besar-untuk-para-fresh-graduate-cUThTpiLXY.jpeg Gaji (Ilustrasi: Shutterstock)
A A A

JAKARTA - Mendapat gaji besar pada pekerjaan pertama adalah impian semua orang. Hal ini bisa saja terwujud jika seseorang memang memiliki keahlian yang mumpuni, kecakapan membangun jaringan sejak masih kuliah, hingga trik negosiasi yang hebat.

Dengan modal tersebut, bukan tidak mungkin seorang karyawan baru entry level bisa mendapat gaji Rp 5-6 juta yang jauh di atas Upah Minimum Provinsi di ibukota. Tapi, buat anak muda yang baru lulus kuliah, mengelola uang banyak adalah satu tantangan.

Apalagi jika Anda adalah seorang lajang yang belum memiliki tanggungan keluarga. Untuk itu, Qerja.com membagikan tips mengelola keuangan buat karyawan baru yang langsung dapat gaji besar.

Baca Juga: 8 Trik agar Anak Kos Bisa Bertahan Hidup di Tanggal Tua

Menabung di Awal Bulan

Rasanya kita selalu membaca saran seperti ini di semua panduan pengelolaan keuangan. Tetapi, memang saran ini bisa berarti besar untuk anak muda yang punya uang banyak.

Anda harus “menyelamatkan” sedikitnya 10 persen gaji dari godaan hawa nafsu yang akan datang setelah gajian. Anda bisa menempatkannya di tabungan rencana atau investasi reksadana. Jika memilih tabungan rencana selama setahun, ketika uang tersebut cair, Anda bisa menggunakannya untuk membeli emas batangan 10 gram buat investasi jangka panjang.

Membuat Catatan Keuangan

Malas. Itulah hal pertama yang terbersit di kepala ketika mendapat saran untuk membuat catatan keuangan bulanan. Tetapi, jika ingin mengelola keuangan dengan baik, Anda tentu memerlukan daftar pengeluaran dan pemasukan setiap bulan agar bisa melakukan evaluasi pengaturan finansial bulan berikutnya. Dengan catatan ini, Anda tidak perlu lagi bertanya: “Ke mana perginya uang saya?”

gaji

Hal yang perlu Anda catat pertama adalah pemasukan. Selain dari gaji, Anda mungkin juga mendapat uang tambahan dari uang lembur, bonus, atau hasil kerja sampingan. Sementara pengeluaran dihabiskan untuk keperluan makan, transportasi hingga urusan foya-foya. Kumpulkan semua bon, dan catat di buku Anda setiap habis berbelanja. Di akhir bulan, Anda bisa mencermati jumlah pemakaian uang yang tidak perlu sehingga dapat lebih berhemat di bulan berikutnya.

Mengendalikan Belanja Barang Sekunder

Anak muda yang punya uang banyak pasti tergoda utuk membeli barang mewah. Anda merasa perlu membeli jam tangan mahal, baju dan sepatu bermerk, hingga ponsel terbaru. Dengan dalih untuk kebutuhan pendukung pekerjaan, padahal dalam hati kecil Anda sebenarnya hanya ingin pamer dan meningkatkan gengsi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Coba kendalikan keinginan untuk belanja barang mewah tersebut. Jika Anda memerlukan jam tangan, belilah yang biasa saja, yang penting berkualitas baik dan bisa menjalankan fungsi sebagai penunjuk waktu. Jika Anda merasa perlu menghadiahi diri sendiri dengan barang bagus, tunggulah sampai momen tertentu seperti ulang tahun atau mendapat prestasi di tempat kerja.

Gaya Hidup Sederhana

Mengingat Anda pernah menjalani gaya hidup sederhana saat menjadi anak kos, tidak ada salahnya untuk melanjutkan kebiasaan tersebut. Anda bisa memilih transportasi massal daripada menggunakan taksi untuk pergi ke kantor setiap hari. Anda dapat memilih makan siang di warung biasa atau bawa bekal sendiri daripada makan di restoran.

Cara tersebut bisa menghemat pengeluaran primer Anda. Penghasilan meningkat, pengeluaran tidak perlu membengkak.

Gaji kecil adalah cobaan, gaji besar juga merupakan tantangan. Jika bisa mengelola keuangan, maka Anda bisa mendapat keuntungan optimal dari hasil keringat sendiri.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini