MAKASSAR - Ketua Majelis Wali Amanah Universitas Hasanuddin (Unhas) Syafruddin mengatakan terdapat tiga kunci utama yang harus di lakukan dalam mengembangkan metode pendidikan untuk mewujudkan sebuah perguruan tinggi menjadi handal dan berkelas dunia.
Pertama dibutuhkan model pendidikan yang terus beradaptasi dengan perubahan saluran lapangan kerja di masa depan. Kedua, sebagian besar pembelajaran perlu diproyeksikan agar 65% mahasiswa akan bekerja untuk profesi yang tidak hadir di masa sekarang.
Ketiga adalah membuka cakrawala para mahasiswa agar selalu dapat menemukan peluang baru dan inovasi sehingga mereka menyadari jalur profesi sesungguhnya.
"Mari berjuang untuk membuat perubahan yang luar biasa, butuh kerja keras, komitmen kuat dan kebersamaan kita semua untuk mewujudkan Universitas Hasanuddin yang handal dan berkelas dunia," kata Syafruddin saat menghadiri perkenalan dan ramah tamah Majelis Wali Amanah (MWA) Unhas Periode 2019-2023 di Makassar, Senin (25/3/2019).
Baca Juga: 1.680 Mahasiswa Universitas Tadulako Mulai Kuliah Sementara di Universitas Hasanudin
Dia menekankan pentingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai jaminan masa depan suatu bangsa melalui jalur pendidikan memiliki peran sangat penting. Berdasarkan riset yang dilakukan Bank Dunia menyatakan di seluruh negara maju, kekayaan SDM adalah proporsi terbesar dari total kekayaan negara. Sehingga Unhas harus dapat menciptakan SDM dengan kemampuan global sesuai dengan perubahan zaman untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
“Pendidikan bukan hanya tentang bagaimana mengajar skill dan pengetahuan untuk para mahasiswa, tetapi tentang bagaimana upaya melampaui penyebaran nilai-nilai, membangun karakter dan integritas yang membantu generasi muda bangsa menjadi masyarakat global di masa depan," ujar Syafrudin yang juga menjabat sebagai Menteri PAN-RB.
Baca Juga: Menpan RB Terpilih sebagai Ketua Ketua Majelis Wali Amanah Universitas Hasanuddin
Tantangan utamanya adalah kemampuan dari lembaga pendidik dan tenaga pendidik untuk mengadopsi perubahan pengetahuan dan teknologi secara cepat agar dapat menginduksi generasi milenial dan berperan dalam peradaban yang baru. Revolusi Industri 4.0 akan menjadi ruang dan area bermain utama bagi para generasi milenial dalam upaya pembangunan bangsa di masa mendatang.
"Ibarat organisme dan ekosistem, yang paling cocok hidup dalam habitat era digitalisasi dan virtualisasi ya generasi milenial, kepada merekalah nasib bangsa ini akan bertumpu," ungkap mantan Wakapolri ini.
Tidak ada pilihan lain bagi anak bangsa selain bekerja keras, bekerja cerdas, dan selalu meningkatkan kualitas SDM bangsa melalui adopsi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab masa depan dunia bukan lagi berada pada ruang fisik, namun pada tataran virtual.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya