Share

Informasi 5 Ribu Santri Ponpes Buntet Ikut Aksi People Power Hoaks

Antara , Jurnalis · Senin 20 Mei 2019 18:30 WIB
https: img.okezone.com content 2019 05 20 525 2058027 informasi-5-ribu-santri-ponpes-buntet-ikut-aksi-people-power-hoaks-zT40LRTC3U.jpg Ilustrasi (Foto: Ist)
A A A

CIREBON - Pengasuh Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat, KH. Adib Rofiuddin memastikan bahwa informasi mengenai keberangkatan sekira 5.000 santri untuk ikut aksi "people power" adalah fitnah dan bohong.

"Saya dapat informasi sore kemarin, terkait beredarnya informasi 5.000 santri Buntet ke Jakarta dan itu dipastikan fitnah," kata KH Adib di Cirebon seperti dikutip Antaranews, Senin (20/5/2019).

Dia mengatakan, beredarnya informasi mengenai keberangkatan sekira 5 ribu santri Pondok Buntet Pesantren, untuk mengikuti acara "people power" di Jakarta, dipastikan hoaks alias bohong.

(Baca Juga: Kedubes Rusia dan Inggris Peringatkan Warganya Jelang Hasil Pemilu 2019

Karena lanjut Adib Pondok Buntet Pesantren sama sekali tidak melakukan pengerahan santri untuk berangkat ke Jakarta. Tidak hanya itu, pada acara reuni 212 saja, Pondok Buntet Pesantren melarang keras kepada santri dan alumni untuk menghadirinya.

"Untuk hadir di saat reuni 212 saja kami larang, apalagi sekarang ini 'people power', yang akan mengganggu perjalanan demokrasi bangsa Indonesia," tuturnya.

Adib mengatakan ribuan santri Pondok Buntet Pesantren saat ini masih melakukan aktivitas pengajian di bulan Ramadan dan baru selesai sekira 17 Ramadan nanti.

Dia menegaskan, apabila ada berita atau informasi terkait ikut sertanya santri Pondok Buntet Pesantren dipastikan itu tidak benar. "Santri masih 'ngaji pasaran' (pengajian di bulan Ramadan) dan paling cepat tanggal 23 Mei baru selesai," ujarnya.

(Baca Juga: Soal Ancaman Teroris, Ketua KPU: Kami Percayakan ke Pihak Berwajib)

Ilustrasi

Adib meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi, terhadap ajakan-ajakan elite politik yang bisa membuat kegaduhan di masyarakat. Terkait dengan hasil Pemilu serentak, Adib meminta masyarakat untuk menunggu keputusan KPU pada 22 Mei nanti. Dan ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk menerima apapun hasil keputusannya.

"Yang kalah harus legawa dan yang menang jangan jumawa. Mari kembali bergandengan tangan, untuk membangun Indonesia untuk menjadi negara yang aman dan tentram," ucapnya.

Ketua Tim Media Pondok Buntet Pesantren Mubarok Hasanuddin mengatakan, mengenai informasi adanya pengerahan santri Buntet ke Jakarta, ia dapatkan dari salah satu alumni di Jakarta.

Informasi tersebut didapatkan dari salah satu WA group kelompok masyarakat di Jakarta dalam informasi yang disebarkan, disebutkan bahwa 5.000 santri Buntet ke Jakarta dengan ditambahi foto kerumunan massa berpeci.

"Sehingga alumni yang mendapatkan informasi itu, langsung melaporkan ke kami," tuturnya.

Mubarok mengaku sudah menelusuri pihak yang menyebarkan informasi bohong tersebut, dari hasil penelusurannya, pelaku mengaku mendapatkan informasi tersebut dari rekannya dan hanya ikut membagikan saja.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(Ari)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini