Suatu hari, seorang pengukir handal datang ke kota. Melihat kepiawaiannya dalam mengukir, salah seorang teman Nashruddin ingin mengukirkan cincinnya dengan namanya, Hasan.
Penulis itu memberi ketentuan harga: untuk setiap huruf seharga tiga girisy. Teman Nashruddin itu mulai berpikir tentang namanya, nama julukan dan nama gelarnya. Karena begitu panjang, dia akan menghabiskan banyak uang. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengukir nama pendeknya saja.
Sekalipun demikian, teman Nashruddin itu masih saja berpikir bagaimana caranya agar dia dapat mengeluarkan biaya yang lebih hemat lagi. Maka, dia menemui Nashruddin dan bermusyawarah dengannya. Nashruddin berkata, "Mari kita temui orang itu, dan akulah yang akan bicara dengannya."
Setelah sampai, Nashruddin berkata pada penulis itu, "Tolong buatkan untukku sebuah cincin." Penulis itu bertanya, "Siapa namanya?" Nashruddin menjawab, "Kha-sa" (Huruf Kha dan Sin). Lalu orang itu berkata, "Nama apa ini?" Nashruddin menjawab, "Apa urusanmu? Tulis saja pesananku itu."
Maka pengukir itu menulis huruf Kha dan Sin dalam cincin itu. Setelah selesai dan tinggal memberi titik pada huruf Kha, Nashruddin berkata padanya, "Tolong pindahkan titik yang ada pada huruf Kha itu ke ujung huruf Sin (Sehingga, tulisan itu terbaca menjadi Hasan). Pengukir itu pun kagum atas kecerdasan Nashruddin, sehingga memberinya hadiah sebuah cincin.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ful)
