Share

Seindah Taj Mahal, Masjid Ramlie Musofa Sunter Punya Lift dan Terapkan Konsep Azan Indoor

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 21 Mei 2019 11:14 WIB
https: img.okezone.com content 2019 05 21 614 2058320 seindah-taj-mahal-masjid-ramlie-musofa-sunter-punya-lift-dan-terapkan-konsep-azan-indoor-5zAk6okbVi.jpeg Masjid Ramlie Musofa di Sunter (Foto: Sukardi/Okezone)
A A A

Suara azan Ashar berkumandar merdu pada Senin sore (20/5/2019). Namun, kumandang panggilan Allah SWT tersebut tak begitu terdengar sampai ke luar masjid. Tak ada pengeras suara 'outdoor' di masjid putih-emas ini.

Ya, Masjid Ramlie Musofa yang berlokasi di Jalan Danau Sunter Raya Selatan Blok I / 10 No 12C - 14A, Jakarta Utara itu menerapkan konsep azan 'indoor' atau hanya terdengar di dalam bangunan atau area masjid. Bukan tanpa alasan, ini semua karena konsep toleransi yang coba diciptakan sang pendiri masjid, Ramlie Rasidin.

 Masjid putih mirip Taj Mahal

Tak bisa dipungkiri, masjid yang banyak dianggap mirip Taj Mahal India ini berada di daerah yang notabene non-muslim. Niat menghargai dan menghormati agama lain menjadi alasan utama kenapa masjid ini tak menggunakan pengeras suara untuk azan.

Diterangkan Pengurus Masjid Sofian Rasidin, azan tetap ada di masjid ini, hanya pihaknya tak menggunakan pengeras suara di luar bangunan.

 Masjid putih mirip Taj Mahal

"Ini karena kita coba menghargai agama lain di sekitar sini. Lagi pula, di dekat masjid ini ada 7 masjid lainnya yang sudah pakai pengeras suara. Jadi, kita memilih untuk menggunakan pengeras suara dalam ruangan saja," terang Sofian pada Okezone, Senin (20/5/2019).

Sofian menambahkan, untuk pemukulan bedug di waktu azan tetap dilakukan. Pria yang juga merupakan anak kandung dari pendiri masjid itu menjelaskan kalau keputusan ini sudah diterapkan di hari pertama penggunaan Masjid Ramlie Musofa, pada 2016. Itu adalah keputusan dari pendiri masjid di mana Ramlie Rasidin ingin agar masyarakat mengetahui kalau agama Islam adalah agama yang mencintai kedamaian dan saling menghormati satu sama lainnya.

 Masjid putih mirip Taj Mahal

 Baca Juga: Suasana Hangat Berbuka Puasa di Masjid Istiqlal

Masjid Ramlie Musofa ramah disabilitas

 

Berlandaskan karena sang pendiri masjid mengalami masalah stroke setengah tubuh, Sofian menjelaskan kalau ayahnya ingin sekali masjid yang dia bangun ramah disabilitas. Itu kenapa di Masjid Ramlie Musofa dibangun lift dan toilet khusus jamaah disabilitas.

"Bapak bilang sama kita, dia pengin masjidnya nanti itu ramah disabilitas, karena fasilitas ini tentunya mempermudah mereka untuk beribadah," ungkap Sofian.

Untuk lift, masjid ini menyediakan dua unit di belakangan barisan paling akhir. Sementara itu, untuk toilet disabilitasnya ditempatkan di sisi kiri masjid. Upaya ini tentu bisa menjadi contoh masjid-masjid lainnya yang ada di Indonesia.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Akad nikah gratis

Tak bisa dipungkiri, banyak dari masyarakat kita yang menggelar acara akad dan resepsi pernikahan di masjid. Ini biasanya dilakukan pada masjid yang memiliki aula atau gedung serbaguna dan dengan tujuan mempermudah calon pasangan suami istri melakukan pernikahan.

Masjid Ramlie Musofa ini juga kerap digunakan sebagai lokasi akad nikah, tapi tidak untuk resepsi pernikahan. Menariknya, berdasar penjelasan Sofian, bagi Anda calon pengantin yang ingin akad nikah di sini, tidak ada pungutan biaya sepeser pun alias gratis.

 

"Kami tidak ingin ada kegiatan jual-beli di masjid ini. Kami ingin Masjid Ramlie Musofa bersih dari upaya-upaya penarikan tarif. Jadi, menurut kami, ketika kita bisa membantu orang lain dengan menyediakan tempat secara cuma-cuma, itu adalah pahala buat kami. Sedangkan, ketika si calon pengantin memberikan sodaqoh atau amal zariah, itu pahala buat mereka. Kalau nggak ngasih pun, ya, kami sama sekali tak pernah memintanya," tutur Sofian.

Nah, kalau Anda tertarik untuk akad nikah atau bahkan foto pre-wedding di sini, Anda hanya perlu melengkapi berkas-berkas seperti formulir N1 N2 N3, pernyataan akan menikah dan belum pernah menikah sebelumnya (sama seperti berkas yang dibawa ke KUA) dan tinggal daftarkan tanggal akad nikah atau acara Anda. Jika memang ada slot-nya, ya, pasti akan dilayani di waktu tersebut.

 

Untuk per harinya, pengurus masjid menyediakan 3 waktu acara. Pertama adalah pagi sampai waktu Dzuhur, lalu selepas Dzuhur sampai Ashar, dan waktu ketiga ialah waktu Ashar sampai menjelang Maghrib. Terkait penghulu, pihak penyelenggara pernikahan yang menghadirkan.

"Saya sih saranin untuk daftar bisa jauh hari dan kalau untuk melengkapi berkas, kami beri waktu seminggu sebelum hari H. Kalau nggak ada berkas yang masuk, kita anggap cancel. Sesederhana itu saja," tambah Sofian.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini