PEKANBARU - Kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban jiwa mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama arus mudik dan arus balik 2019 di Riau. Kapolda Riau, Irjen Widodo Eko Prihastopo mengatakan akan melakukan evaluasi terkait banyaknya nyawa yang melayang.
"Memang ada peningkatan kasus Lakantas yang menimbulkan korban meninggal dunia, itu yang kita evaluasi," kata Kapolda Riau saat menutup Operasi Ketupat 2019 di Kantor Gubernur Riau, Kamis (13/6/2019).
Baca Juga: 165.260 Pemudik Kembali ke Pulau Jawa Melalui Pelabuhan Bakauheni
Dalam arus mudik dan arus balik di Riau sebanyak 16 orang meninggal dunia. Sementara pada arus mudik 2018, hanya delapan orang yang meninggal dunia. Artinya ada peningkatan 100 persen angka kematian dalam berlalu lintas.
Semua kecelakaan terjadi merupakan jalur lintas dari dari dan menuju Riau. Sementara untuk jumlah pemudik yang mengalami luka berat tahun ini berjumlah tujuh orang.
Sedangkan luka ringan sebanyak 22 orang. Dengan adanya peningkatan angkat kematian, Kapolda Riau segara melakukan pertemuan dalam waktu dekat.
"Kita akan melakukan Rakor (Rapar Kordinasi) untuk membahas tingginya korban meninggal selama mudik lebaran tahun ini. Kita minta pak Dirlantas untuk segera membahas hal ini," ucap Jenderal Bintang Dua ini.
Disinggung mengenai apa penyebab tingginya korban kecelakaan lalu lintas 2019, Kapolda Riau belum bisa memastikannya. Setelah melakukan pertemuan dengan Satlantas semua jajaran akan diketahui apa penyebabnya.
"Faktor penyebabnya masih kita pelajari. Biasanya faktornya ada tiga yakni alam, kendaraan dan manusia. Itu yang sedang dikaji terlebih dahulu," imbuh pucuk pimpinan Polda Riau itu.
Baca Juga: Lalu Lintas Normal, Contraflow di Tol Cikampek Dihentikan
Namun secara umum, dia menjelaskan bahwa arus mudik jalur lintas Sumatera di Riau berjalan dengan baik. Tidak ada gangguan yang menonjol untuk mudik Idul Fitri 2019.
"Alhamdulillah arus mudik dan balik Operasi Ketupat 2019 berjalan dengan baik dan kondusif," ucap dia.
(Fiddy Anggriawan )