Share

MK Sidang Gugatan Prabowo Besok, Warga Jabar Diminta Tak Demo ke Jakarta

CDB Yudistira , Okezone · Kamis 13 Juni 2019 11:38 WIB
https: img.okezone.com content 2019 06 13 525 2065978 mk-sidang-gugatan-prabowo-besok-warga-jabar-diminta-tak-demo-ke-jakarta-eWdlGCjZEv.jpg Ridwan Kamil (Okezone)
A A A

BANDUNG – Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perkara gugatan sengketa Pemilu 2019 termasuk yang diajukan pasangan Prabowo-Sandiaga mulai, Jumat 14 Juni besok. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau warganya terutama yang pro Prabowo tidak berunjuk rasa ke Jakarta.

Jelang sidang perdana gugatan Prabowo di MK sempat beredar isu massa pro pasangan capres-cawapres nomor urut 02 dari Jawa Barat akan berangkat ke Jakarta untuk berunjuk rasa. Jabar adalah salah satu basis suara Prabowo. Pasangan itu meraih 16.077.446 suara di Jabar.

Ridwan Kamil pun meminta warganya tidak ikut-ikutan ke Jakarta untuk berdemo, karena itu tidak akan mempengaruhi hasil sidang sengketa Pilpres 2019 di MK.

"Kita serahkan semua prosesnya kepada MK, ada tidak ada keramaian MK tetap akan melaksanakan sesuai dengan tugas dan peraturan perundang-undangannya," kata Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- di Mapolda Jabar, Kamis (13/6/2019).

 Prabowo-Sandi

Prabowo-Sandiaga (Okezone)

Dia mengajak masyarakat memantau dan menunggu saja hasil proses sidang di MK, demi terciptanya suasana yang kondusif. “Negara kita ini negara hukum, jadi jaga kondusifitas. Warga Jabar sebaiknya tidak usah terlalu jauh, serahkan pada MK."

Menurut Emil, demokrasi di Indonesia sudah cukup baik, sehingga masyarakat harus terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Yah inilah wajah Indonesia yang sesungguhnya tentu kita jaga perdamaian persatuan kekompakan, negara ini suatu hari akan jadi negara adidaya, saya meyakini itu asal jangan dibikin perpecahan," ucapnya.

Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Sufahriadi juga mengimbau warga Tanah Pasundan tidak berdemo ke Jakarta saat sidang gugatan Pilpres digelar MK.

"Kita imbau enggak ada masyarakat yang ke sana," katanya.

Menurutnya polisi akan berupaya agar tidak ada massa dari Jabar ke Jakarta jelang sidang sengketa Pilpres.

 Pemilu 2019

Ketua Umum Yayasan Assalaam, K.H. Habib Syarief Muhammad Al-Aydarus meminta tidak ada penggalangan massa untuk memprotes hasil Pilpres, apalagi jika sampai menjurus ke anarkis.

"Model penyelesaian seperti itu justru akan menyebabkan terhambat proses demokrasi di Indonesia. Masih banyak cara-cara yang lebih santun, lebih beretika. Kemudian proses-proses hukum kan sudah disediakan itu kan merupakan kesepakatan awal," katanya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Kiai Asep Jahid, Pemimpin Pondok Pesantren Miftahul Falah Jawa Barat mengajak masyarakat menerima apapun yang diputuskan MK.

"Mudah-mudahan masyarakat Jabar juga menerima apa yang menjadi keputusan MK itu. Baik paslon 01 dan 02 tujuannya baik. Mari kita jadi Indonesia negara yang aman dan nyaman bagi semuanya," ujarnya.

Pangdam III Siliwangi Mayjen Tri Soewandono menyatakan, TNI selalu membantu Polri menjaga keamanan terlebih jelang sidang sengketa Pilpres. TNI dan Polri, menurutnya, sangat solid.

"Saya jamin soliditas TNI Polri. Bisa dilihat, sampai dengan saat ini kita selalu bersama di lapangan," katanya.

"Saya akan menindak tegas bagi oknum TNI yang tidak melaksanakan perintah untuk melaksanakan soliditas.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini