Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini diketahui tengah melakukan kunjungan ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Di sana, dirinya bersama rombongan mendatangi sejumlah tempat. Salah satunya adalah obyek wisata Gua Batu Cermin.
Obyek wisata yang dikunjungi oleh Presiden Jokowi itu memang menjadi salah satu andalan lantaran keunikan yang dimilikinya. Gua Batu Cermin diperkirakan sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Namun pada saat itu posisinya berada di bawah laut. Pergeseran lempeng bumi yang mengakibatkan terjadinya gempa disinyalir membuat posisi gua naik ke permukaan laut.
Gua Batu Cermin terletak di Desa Batu Cermin yang tak jauh dari Bandara Internasional Komodo. Sesampainya di sana, wisatawan perlu membeli tiket masuk seharga Rp20 ribu untuk melihat keindahan dalam gua. Dari pintu masuk, wisatawan harus jalan kaki sejauh kira-kira 200 meter untuk sampai ke bagian luar gua.
Setelah itu, petualangan wisatawan di Gua Batu Cermin akan dimulai. Pertama wisatawan akan menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai mulut gua. Area di sekitar mulut gua bisa dimanfaatkan oleh wisatawan sebagai spot foto yang menarik.
Selanjutnya, wisatawan melanjutkan perjalanan ke dalam mulut gua. Layaknya gua pada umumnya, di bagian dalam terdapat stalaktit dan stalakmit. Namun posisi stalaktit di gua ini bisa dikatakan cukup dekat dengan kepala sehingga wisatawan disarankan menggunakan helm agar tidak terbentur. Selain itu, wisatawan juga perlu membawa alat bantu pencahayaan seperti senter karena di dalam gua sangat gelap.
Sekadar catatan, sebaiknya senter yang dibawa maksimal 2 buah. Sebab jika terlalu banyak dapat mengubah temperatur batu di dalam gua. Namun tidak masalah jika alat pencahayaan yang digunakan adalah senter ponsel.
Panjang gua kira-kira 15-20 meter. Ada dua titik di mana wisatawan harus merunduk untuk bisa melewatinya. Bagian dalam gua juga terbagi menjadi dua ruangan. Pertama ruangan yang cukup besar dan lapang. Kedua ruangan bagian bawah gua yang memantulkan sinar matahari dan merupakan cikal bakal pemberian nama Gua Batu Cermin.
Pada bagian gua yang cukup besar, wisatawan dapat melihat batuan yang memiliki fosil penyu dan batuan karang. Fosil tersebut memperkuat anggapan jika dulunya gua ini berada di bawah laut. Selain itu, ada pula fosil seperti patung wanita.
Selanjutnya, di ruangan terdapat lubang yang cukup besar di bagian atas gua. Ada waktu-waktu tertentu di mana posisi matahari tegak lurus dengan lubang sehingga memantulkan cahaya ke kedua dinding gua. Pantulan pada batu dinding itu dapat menerangi hampir 60 persen wilayah gua sehingga disebut Gua Batu Cermin.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya