JAKARTA - Pemerintah berencana memindahkan pusat pemerintahan dari DKI Jakarta ke daerah baru. Pelaku usaha properti yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) pun siap turut serta membangun properti di ibu kota negara baru.
Baca Juga: REI hingga BUMN Terlibat Bangun Ibu Kota Baru
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat REI Paulus Totok Lusida mengatakan, bahwa pembangunan hunian di ibu kota baru itu nantinya butuh dana sekitar Rp1.000 triliun.
"Rp1.000 triliun itu untuk kantor pemerintahan, kantor swasta, hotel, sekolah, rumah sakit dan hunian seperti ratusan tower apartemen. Dan itu dalam jangka waktu 10 tahun," ujar dia di Kantor REI Jakarta, Jumat (12/7/2019).
Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota RI dengan Skema KPBU Jadi Pertama di Dunia
Dia menuturkan bahwa REI merupakan salah satu tim perpindahan ibu kota baru. Bahkan Ketua Umum REI merupakan salah satu kandidat yang akan mimimpin perpindahan ibu kota baru tersebut.
"Jadi, kalau terjadi pemindahan ibu kota baru itu, saya rasa tidak mahal. Apabila salah satunya aset di ibu kota di jual, duitnya untuk bangun gedung baru di ibu kota baru. Terus kemudian kita bangun hunian kita bukan pemerintah. Tanpa APBN. Cuma infrastruktur tetap dari APBN," ungkap dia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya