Pergi ibadah haji jadi impian semua umat Muslim di seluruh dunia, karena jika menunaikannya sempurnalah rukun Islam ke lima ini. Tapi, jika dilihat dari sejarah dari masa ke masa, di Indonesia terjadi berbagai pergantian moda transportasi menuju Tanah Suci, Makkah.
Di masa pemerintahan Hindia Belanda, jemaah haji Indonesia menggunakan kapal laut sebagai alat transportasinya. Mereka membutuhkan waktu selama 6 bulan untuk mencapai Makkah.
Ini membuat keluarga jemaah yang ditinggalkan bersedih hati. Sebab perjalanan haji merupakan pertarungan antara hidup dan mati.
Lain halnya sekarang, jemaah hanya butuh waktu sekitar sembilan jam untuk mencapai Tanah Suci. Fasilitas kenyamanan dan keamanan pun sudah terjamin. Lalu bagaimana dengan pahala perjalanannya?
Ketua Komunitas Dai Daiah Indonesia, Ustadz Mahfud Said berpendapat, jika perjuangan menuju Makkah yang didapat oleh jemaah haji dulu dan sekarang tentunya akan berbeda.
"Tentu pahala ibadah kita itu sesuai kadar kesulitan yg kita alami," ujarnya saat dihubungi Okezone, Selasa (13/8/2019).
Menurut hadits dari Aisyah RA, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَلَكِنَّهَا عَلَى قَدْرِ نَصَبِكِ
“Akan tetapi, pahalanya tergantung pada usaha yang dikorbankan.” (HR. Muslim, no. 1211).
Sedangkan menurut Imam Suyuthi:
مَا كَانَ أَكْثَرُ فِعْلاً كَانَ أَكْثَرُ فَضْلاً
“Amalan yang lebih banyak pengorbanan, lebih banyak keutamaan.”
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya