Share

Indonesia Negara Nomor 1 Konsumsi Makanan Halal, Ini Faktanya!

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Rabu 14 Agustus 2019 23:43 WIB
https: img.okezone.com content 2019 08 14 614 2091941 indonesia-negara-nomor-1-konsumsi-makanan-halal-ini-faktanya-Vj5IVh0l5f.jpg Muslim makan makanan halal (Foto: News Hub)
A A A

Indonesia terkenal sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Muslim mencapai 87 persen dari 260 juta jiwa. Fakta ini tentu menjadi acuan yang menarik bagi halal lifestyle yang terus berkembang di dunia.

 Talk Show Sindo dengan MUI

Pada 2020 Indonesia ditargetkan sebagai kiblat modest fashion dunia. Hal ini berkaitan dengan fakta jumlah warga muslim yang sangat besar di Indonesia dan banyaknya perancang modest fashion. Selain bidang fashion, makanan halal pun semakin banyak dilirik.

Bahkan, dijelaskan dalam data Global Islamic Economy 2018/2019, Indonesia diketahui menghabiskan 170 miliar dollar Amerika atau sekitar Rp2 465 triliun untuk produk makanan halal. Berdasar fakta itu, Indonesia dinobatkan sebagai negara nomor 1 dari 10 negara yang mengonsumsi makanan halal sedunia.

Fakta ini berbanding terbalik dengan belum adanya badan yang khusus mengurusi industri halal. Oleh karena itu, Indonesia tertinggal dari Malaysia yang sudah punya Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) sebagai penggerak industri halal. Apalagi, otoritas JAKIM sendiri berada langsung di bawah Perdana Menteri selaku Kepala Pemerintahan.

"Indonesia membutuhkan sebuah badan di bawah presiden yang dapat melakukan eksekusi program dan anggaran, sehingga mampu mendorong pertumbuhan industri halal dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia," kata Direktur Eksekutif Indonesia Halal Watch Dr. H. Ikhsan Abdullah di acara Urgensi Kemandirian Badan Halal yang dihelat di Auditorium Gedung Sindo Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Ikhsan menambahkan, penting bagi Indonesia memiliki badan halal yang selevel dengan menteri. Sebab, dengan adanya fakta masyarakat beragama Islam di Indonesia, tentu diperlukan badan profesional untuk mengatur badan halal tersebut.

"Hal ini juga untuk memberi ketegasan pada nasib barang-barang yang belum halal di kemudian hari," sambungnya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara itu, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Dr. Lukmanul Hakim coba menjelaskan seperti apa karakteristik konsumen Indonesia.

Menurutnya, konsumen Indonesia itu unik. Kadang mereka itu tidak terlalu peduli dengan masalah zat besi atau bahaya dari makanan atau minuman yang dipasarkan. "Asalkan murah, ya, dibeli," ungkapnya.

Terkait dengan pentingnya label halal yang tercantum di kemasan makanan atau minuman, Lukman menuturkan kalau itu bisa memberi kepercayaan pada konsumen dan juga ketenangan pada mereka.

"Di Indonesia, label halal tidak hanya penting buat konsumen sebetulnya, tetapi juga untuk produsen. Bagi produsen, label halal ini bahkan diistilahkan sebagai 'safety belt' yang diperlukan di tengah pasar," tambahnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini