JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) membuka peluang bagi diaspora Indonesia untuk bisa membagikan ilmu dan pengalamannya saat bekerja di luar negeri. Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah pun membuat program bagi dosen milenial yang telah menjadi diaspora.
Baca Juga: Senyum Manis Tasya Kamila di The 5Th Congress Diaspora
"Program ini dibuat sebagai jembatan untuk bagaimana orang-orang ilmuan di Indonesia kemudian bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di sana untuk dikembangkan di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Ali Ghufron Mukti saat berkunjung ke Redaksi Okezone.
Menurutnya, kehadiran ilmuwan dari luar negeri memang menjadi daya tarik bagi para akademisi di Indonesia. Apalagi mereka yang sedang mengikuti kolaborasi riset.
Baca Juga: 2.500 Dosen dan Milenial Tertarik Ikuti Simposium Bersama Ilmuwan Diaspora
Dia mengatakan, antusias perguruan tinggi baik negeri maupun swasta untuk bisa memberdayakan talenta yang dimiliki ilmuan diaspora sangat tinggi. Oleh karena itu, nantinya Kemenristek akan membuka peluang supaya diaspora bisa mengajar di perguruan tinggi negeri, swasta bahkan perguruan tinggi di bawah koordinasi kementerian lain untuk ikut serta.
"Tercatat, sebanyak 65 perguruan tinggi di berbagai daerah mengusulkan diri untuk didatangi ilmuwan diaspora," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, diaspora Indonesia merupakan harta karun bagi perekonomian nasional. Oleh sebab itu, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan diaspora untuk mendorong pembangunan Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya