Share

Menteri Susi Harapkan LIPI Dukung Keberlanjutan Laut dan Perikanan Lewat Riset

Fakhri Rezy , Okezone · Rabu 11 September 2019 20:44 WIB
https: img.okezone.com content 2019 09 11 320 2103677 menteri-susi-harapkan-lipi-dukung-keberlanjutan-laut-dan-perikanan-lewat-riset-6uAuG0Mqet.jpg Menteri Susi dan LIPI (Foto: Dok KKP)
A A A

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menandatangi Nota Kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengingkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan.

Adapun ruang lingkup yang disepakati dalam MoU tersebut mencakup: a) penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu teknologi; b) rekomendasi ilmiah; c) peningkatan kapasitas sumber daya manusia; d) pertemuan ilmiah, seminar, dan publikasi; e) pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi; f) pemanfaatan sarana dan prasarana; dan g) kegiatan lain yang disepakati.

 Baca juga: Berawal dari Meja Makan, Peran Ibu Rumah Tangga Penting Cegah Stunting

Dalam sambutannya, Tri Handoko menyatakan bahwa sebenarnya kerjasama antara LIPI dan KKP sudah berjalan lama. Beberapa di antaranya telah dilakukan melalui Pusat Pengembangan dan Pemasaran (Raiser) Ikan Hias di Cibinong dan Balai Benih Ikan di Kabupaten Samosir. MoU yang ditandatangani hari ini akan mengintensifikasi kerjasama antara kedua K/L. Salah satunya terkait rencana LIPI mengembangkan kapal riset nasional untuk memenuhi kebutuhan konsorsium riset samudera.

 Susi kkp 2

“Kita akan mengelola armada kapal riset nasional kurang lebih 10 - 12 kapal sehingga kita memiliki kapasitas dan kemampuan untuk mengeksplorasi seluruh perairan kita, termasuk sampai di luar ZEE, sampai ocean going,” ujarnya.

 Baca juga: Menteri Susi Bangun Pasar Modern seperti Tsukiji Rp22 Miliar di Palembang

Ia menyakan, kapal riset ini penting untuk mengeksplorasi biodiversitas laut Indonesia yang begitu luas. Selain itu, ia juga berencana agar kapal riset ini dapat digunakan untuk memetakan perairan Indonesia. Dengan begitu, ke depannya bencana tsunami dapat dimitigasi dengan disebarnya sensor di sejumlah titik tertentu.

Fase pertama pengadaan kapal riset ini akan dilakukan mulai tahun 2020 mendatang. Tri Handoko berharap, KKP dapat membantu penyediaan pelabuhan untuk kapal riset yang akan dibagi di wilayah barat dan timur Indonesia.

 Baca juga: RI Suarakan Pentingnya Hutan Bakau sebagai Mitigasi Perubahan Iklim

“Kami berharap dengan nota kesepahaman ini implementasi kerjasama dalam penguatan kapasitas dan kualitas SDM serta riset itu bisa segera kita lakukan dalam bentuk yang lebih riil untuk kemajuan Indonesia di masa depan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Susi meminta dukungan dari LIPI untuk mendukung visi keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan yang diusung oleh KKP. Ia menjelaskan bahwa di masa mendatang, perang antar negara bukan lagi soal politik atau ideologi melainkan ketahanan energi dan pangan.

“Satu-satunya sumber daya alam yang dapat diperbaharui selain hutan—di mana hutan kita sudah sebagian habis—ya tinggal laut laut ini,” ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sejalan dengan itu, sumber daya kelautan dan perikanan harus dijaga keberlanjutannya. Salah satunya dengan membuat regulasi untuk membatasi eksploitasi ikan dan sumber daya laut lainnya. “Kita semua harus berprinsip sama. Pembatasan dan larangan dalam hal sumber daya alam yang dapat diperbaharui hasilnya itu cuma satu, more productive,” tegasnya.

OIeh karena itu, ia mengatakan bahwa penggunaan cantrang harus dihentikan. Alat tangkap cantrang yang banyak tersebar di pantura Jawa saat ini panjangnya mencapai 2.000 meter sehingga menyapu dasar laut Jawa yang dalamnya tak lebih dari 100 meter. Akibatnya, sejumlah perikanan seperti udang, simping, dan rajungan hilang dari Pantura. Tak hanya itu, profesi penjual rajungan yang dulunya banyak terdapat di pinggir jalan pun turut menghilang.

“Keberlanjutan ini menjadi dasar yang penting. Cantrang harus kita stop. Di sinilah LIPI harus masuk untuk memback-up bersama, membuat justifikasi bahwa there is no way to continue dengan alat tangkap cantrang,” ujarnya.

Keberlanjutan ikan juga sangat penting untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat Indonesia. Hal ini terutama untuk menghadapi surplus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2040. Protein dan asupan omega dari ikan akan meningkatka IQ SDM Indonesia agar dapat menjadi manusia-manusia yang unggul.

“Ikan ini sangat penting menjadi sumber protein bagi bangsa kita. Ke depan, teknologi akan masuk menggantikan banyak tenaga tenaga kerja konvensional. Persaingan kualitas manusia SDM ini akan menjadi penentu Indonesia dalam memenangkan persaingan global,” ucap Menteri Susi.

Ia berharap, dalam hal ini LIPI dapat membantu untuk menerangkan pentingnya menjaga keberlanjutan sumber daya ikan kepada masyarakat, peaku usaha, maupun pemangku kebijakan. “Di sinilah sains, riset harus membuat telaahan dan paparan yang bisa masuk kepada para pemangku kebijakan supaya semua pihak dapat mengerti akan hal ini,” tandasnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini