CIREBON – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan prihatin terjadinya penusukan hingga menewaskan seorang santri dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, bernama Muhammad Rozien, beberapa waktu lalu.
Uu meminta masyarakat turut menjaga dan lebih peduli terhadap para santri. Ia mengatakan, santri merupakan kalangan yang langka, karena tidak banyak anak muda zaman sekarang mau belajar ilmu agama.
"Saya berharap masyarakat ada sedikit kepedulian kepada para santri, karena mereka merupakan orang yang ikhlas meneruskan estafet kepemimpinan keagamaan. Kami minta perhatian agar santri dijaga," kata Uu ketika berbincang dengan Okezone, Selasa 10 September 2019.
Baca juga: Nunggu Dijenguk Orangtua, Santri di Cirebon Malah Tewas Ditusuk
Dirinya juga mengimbau, apabila ada seorang santri ingin pergi keluar dari pondok, maka lebih baik tidak sendirian. Hal itu agar penusukan terhadap Rozien tidak dialami santri lain.
"Saya minta kasus ini diselesaikan secara tuntas sesuai hukum berlaku. Saya juga mendorong kasus seperti ini tidak terulang, sehingga para santri tidak merasa khawatir apabila ingin keluar dari pondok, " sambungnya.
Baca juga: Kronologi Penusukan Santri di Cirebon Versi Polisi
Ketika ditanya mengenai upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar kasus serupa tidak terjadi, Uu menjawab pihaknya telah menyiapkan beberapa program, seperti menyisipkan pelajaran kitab kuning di setiap SMA, dan sebagainya.
Uu mengklaim hanya dengan keimanan serta ketakwaaan, dekadensi moral yang saat ini terjadi bisa ditekan. "Solusinya adalah memberikan pembelajaran keagamaan kepada generasi milenial supaya kejadian semacam ini tidak teruang," ucap dia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya