Share

5 Quotes Menyentuh BJ Habibie tentang Islam

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis · Rabu 11 September 2019 19:55 WIB
https: img.okezone.com content 2019 09 11 614 2103643 5-quotes-menyentuh-bj-habibie-tentang-islam-U4hRyYKBIu.jpg BJ Habibie sangat dikagumi banyak orang (Foto: Okezone)
A A A

AWAN hitam kembali merundung Indonesia. Presiden Ke-3 RI BJ Habibie dilaporkan wafat pada Rabu (11/9/2019) setelah menjalani perawatan intensif selama 10 hari karena penyakit yang dideritanya.

 Quotes BJ Habibie yang penting soal Islam

Kabar duka ini membuat sedih seluruh rakyat Indonesia. Sebab sosok BJ Habibie begitu dikagumi sehingga setiap orang pasti terkenang. Termasuk terkenang quotesnya tentang Islam.

Apa saja quotes tersebut? Berikut dirangkum Okezone:

1. Memilih Islam

Saat melakukan kunjungan ke Kairo, Mesir beberapa tahun silam, Habibie mengeluarkan sebuah pernyataan menarik ketika diberikan kesempatan untuk berpidato. Ia mengaku akan memilih Islam bila dihadapkan oleh dua pilihan antara agama dan ilmu teknologi.

“Saya diberi kenikmatan oleh Allah SWT ilmu teknologi sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama lebih manfaat untuk umat Islam. Kalau saya disuruh milih antara keduanya, maka saya akan memilih ilmu agama,” tutur BJ Habibie dalam pidatonya ketika melakukan kunjungan di Kairo, Mesir.

2. Islam harus kembali jadi pemimpin di dunia sains

Dalam salah satu bukunya, B.J. Habibie mengungkapkan bahwa sudah saatnya umat Islam kembali menjadi pemimpin di dunia sains karena itu adalah pencapaian yang nyata.

“Berdasarkan pengalaman sejarah dan peradaban umat manusia, yang lebih penting bagi umat Islam saat ini adalah tidak lagi sibuk membahas kebesaran yang dicapai umat Islam di masa lalu, atau berdebat siapa yang pertama kali menemukan angka nol, termasuk nomor, satu, dua, ketiga, dan seterusnya, sebagai kontribusi umat Islam dalam penuliskan angka di era modern ini dan fondasi serta perkembangan peradaban di seluruh dunia. Tetapi bagaimana umat Islam akan mendapatkan kembali kepemimpinan dan kontrol sains dan teknologi, memimpin kembali dan menjadi pemimpin di dunia sains dan peradaban, karena itu merupakan pencapaian nyata,” tutur pria bernama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie dalam salah satu bukunya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

3. Keseimbangan imtak dan iptek

Beberapa tahun lalu, B.J. Habibie juga sempat mengingatkan pentingnya keseimbangan iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Menurutnya, kedua hal tersebut salah berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan.

"Saya katakan kalau Tuhan YME memanggil saya dan saya disuruh memilih antara 100 persen imtak atau 100 persen iptek, yang saya pilih adalah 100 persen imtak. Tapi, kalau saya boleh pilih, saya mau dikasih dua-duanya agar seimbang," ujar Habibie saat diwawancara oleh awak media.

4. Iman seseorang tidak terbatas

Habibie selalu percaya bahwa iman seseorang tidak memiliki batasan. Oleh karena itu, ia tidak pernah ragu mempelajari agama lain atau hidup berdampingan secara damai dengan orang-orang yang berbeda agama.

"Saya tidak pernah masuk pesantren, tidak pernah masuk organisasi Islam, tapi saya sudah baca dan pahami Alquran sejak kecil. Saya sekolah di Belanda, masuk sekolah yang kebanyakan agamanya Kristen. Saya juga baca kitab suci agama lain, sama orangtua saya nggak dilarang. Kenapa? Karena orangtua saya tahu, 'Habibie ini sudah cukup ngerti agama', jadi nggak masalah," kata B.J. Habibie saat ditemui awak media, beberapa tahun silam.

5. Menghargai agama dan kebudayaan yang berbeda

Ketika salah satu sahabatnya yang beragama Kristen meninggal dunia, Habibie datang ke gereja untuk melawat. Selain memberikan penghormatan terakhir, ia juga mendoakan sahabat tercinta. Semua itu ia lakukan karena sangat menghargai agama dan kebudayaan orang lain.

"Saya pernah punya seorang teman. Ia beragama Kristen. Saat dia meninggal, dia dibawa ke gereja dan saya ikut ke gereja. Saya pegang jenazahnya, saya masuk ke gereja dan saat semua orang berdoa, saya juga ikut berdoa. Tapi doa saya berbeda, saya berdoa 'bismillahirrahmanirrahim'," kata Habibie.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini