Kabar mengejutkan datang dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Siang tadi, Kamis (10/10/2019), ia ditusuk orang tak dikenal hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Hasil rangkuman Okezone dari berbagai sumber, kejadian tersebut berlangsung setelah Wiranto meresmikan gedung baru di Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Jawa Barat. Insiden ini sontak menyita perhatian masyarakat Indonesia. Terlebih setelah beredar kabar bahwa pelaku penusukan Wiranto diduga terpapar paham radikal ISIS.
(Foto : Ist)
Lantas, bagiamana pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk menangani luka tusuk seperti yang dialami Wiranto? Berikut Okezone rangkumkan ulasan lengkapnya, seperti dilansir dari Wikihow.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Baringkan korban
Sebelum Anda merawat luka tusukan pada sang korban, baringkanlah terlebih dahulu tubuhnya di permukaan yang datar. Ini sangat penting untuk menstabilkan kondisi tubuh korban, terutama ketika ia mulai pusing atau tiba-tiba jatuh pingsan. Anda tentu tidak ingin memperparah cederanya bukan? Untuk kenyamanan, Anda bisa meletakkan jaket atau ransel di bawah kepala korban.
Bila ada orang lain di sekitar lokasi kejadian, minta salah satu dari mereka duduk dengan posisi kepala korban berada dipangkuannya. Setelah itu, ajaklah korban berbicara untuk membantunya tetap tenang.
Lakukan pemeriksaan awal
Langkah selanjutnya adalah memeriksa luka korban. Apakah ada lebih dari satu luka tusuk? Apakah ada garis miring? Dan periksa pula dari manakah darah mengucur deras. Sebelum memeriksa korban, sebaiknya lepaskan pakaian mereka agar proses pemeriksaan berjalan lancar.
Ketika Anda melihat luka yang terus mengeluarkan darah, itu tandanya bahwa luka telah mengenai bagian arteri. Segera tekan bagian tersebut untuk menghindari pendarahan.
Kenakan sarung tangan atau kantung plastik
Ketika hendak menekan luka korban, kenakanlah sarung tangan atau letakkan beberapa kantong plastik di tangan Anda. Meskipun langkah ini tidak terlalu diperlukan untuk merawat luka tikaman, namun dapat meminimalisir risiko infeksi pada Anda dan korban.
Jika Anda tidak dapat menemukan sarung tangan atau kantung palstik, cucilah tangan menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan kuman-kuman bakteri. Cara terakhir adalah menggunakan kain untuk menghalangi tangan Anda dengan darah korban.
Jangan cabut objek yang masih tertancam di tubuh korban
Bila pisau atau benda yang digunakan untuk menusuk korban masih tertancap di tubuhnya, jangan sekali-kali mencabutnya karena dapat menyebabkan cedera yang lebih serius.
Objek tersebut sebetulnya juga membantu menekan aliran darah, sehingga korban tidak akan kehilangna banyak darah. Anda bisa memberikan tekanan tambahan dan membalut luka di sekitar pisau atau objek itu. Ingat, hanya para ahli medis yang mampu mencabut pisau tanpa merusak organ internal dan mencegah pendarahan yang lebih parah.
Hentikan pendarahan
Beberapa ahli medis menyarankan untuk menggunakan ujung kartu kredit atau ATM untuk menutup luka korban. Barang ini sangat direkomendasikan, karena setiap orang pasti selalu membawanya. Kartu kredit cocok digunakan bila luka tusukan berada di daerah dada.
Tujuannya adalah untuk mencegah kebocoran paru-paru. Bila luka mengalirkan darah yang cukup deras, berikan tekanan ke arteri utama dengan tangan Anda. Lalu gunakan tangan yang lain untuk menekan pada bagian luka. Area-area ini dikenal dengan istilah ‘titik tekanan’.
Misalnya, bila pendarahan terjadi di daerah lengan, Anda bisa menekan bagian dalam lengan tepat di atas siku atau tepat di bawah ketiak. Jika luka berada di kaki, tekan tepat di belakang lutut atau di pangkal paha.