JAKARTA - Asosiasi mahasiswa pecinta alam, Lawalata IPB University berhasil mengumpulkan 99 jenis tanaman obat. Hal ini dilakukan dalam ekspedisi yang dilakukan di Desa Tapos, Bogor.
Hasil ekspedisi tahunan Universitas Lawalata IPB diterbitkan melalui seminar ekspedisi. Tahun ini seminar diadakan di Auditorium Andi Hakim Nasution, Sabtu 5 Oktober 2019. Tiga ekspedisi yang diterbitkan meliputi Ekspedisi Putri Bahari yang mempelajari Teluk Palu setelah tsunami, Ekspedisi Lentera Putussibau yang meneliti potensi kawasan karst di Taman Nasional Betung Kerihun, dan Studi Etnofitomedis.
Baca Juga: Helm dari Limbah Tandan Kelapa Sawit, Ternyata Sudah SNI Lho
Seminar ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Pusat Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, dan pembuat obat-obatan tradisional di Desa Tapos, Bogor. Selain merumuskan obat-obatan dan mengumpulkan tanaman obat dengan masyarakat, tim studi juga melakukan pendidikan lingkungan kepada siswa sekolah di Desa Tapos, Bogor.
"Kami menemukan 99 jenis tanaman obat yang digunakan oleh penduduk desa, 48 di antaranya ditanam di pekarangan rumah untuk dikonsumsi langsung atau diformulasikan menjadi obat tradisional," jelas Salma Zubaidah, Ketua IPB Universitas Lawalata.
Baca Juga: Momen Wisuda S2 Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution, Raih IPK 3,90
Sementara itu, Profesor Fakultas Kehutanan, Universitas IPB, Prof. Dr. Ir Ervizal A.M. Zuhud, MS, mengatakan bahwa tanaman obat memiliki potensi untuk dikembangkan karena Indonesia memiliki beragam mikroba endofit yang memberikan banyak manfaat. Menurutnya, manusia harus selaras dengan alam dengan memanfaatkan dan memberi manfaat padanya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya