Bagi para jamaah haji tentu sangat familiar dengan hajar jahanam. Ya benda berbentuk pipih warna coklat tersebut konon memiliki khasiat bisa bikin tahan lama di atas ranjang.
Di musim haji, hajar jahanam banyak dijajakan oleh para pedagang, baik di pasar maupun di sekitar penginapan jamaah haji. Ya, musim haji bagi penduduk asli Makkah dan para mukimin yang tinggal dan bekerja di Makkah atau Madinah, adalah musim panen dan musim duit.
Dikutip dari buku Orang Madura Naik Haji Mati Ketawa ala Orang-Orang Madura karya Abdul Mukti Thabrani, ketika musim haji tiba, tidak ada seorang pun yang berpangku tangan, semuanya bekerja dengan giat demi masa depan. Apalagi adagium yang berlaku bagi para PMI (Persatuan Muslimin Indonesia) ialah "Khidmatul hujjaj syarafun lana (melayani jamaah haji adalah kehormatan dan kemuliaan bagi kami)
Demikian halnya motto bagi para anggota PDI (Pencari Dam Indonesia) atau bisa juga (Pencari Dam Independen), ada kaidah yang terkenal, menyerang ialah senjata paling ampuh. Seperti yang dikatakan Sun Tzu, ahli perang dari Tiongkok.
Maka, begitu para jamaah haji berdatangan, anggota PDI ini langsung mengeluarkan jurus-jurus ampuh dan jitu untuk mendapatkan dam sebanyak-banyaknya. Demi masa depan kaum muslimin dan muslimat, begitulah.
Mahfud, salah seorang mahasiswa asal Madura yang sedang kuliah di Al-Azhar, Mesir, tak ketinggalan juga mengalap berkah musim haji. Karena merasa tidak berbakat jadi anggota PDI , merasa tidak pandai bersilat lidah dan kurang menguasai marketing, ia memutuskan untuk menjadi pedagang dadakan menjual hati unta dan hajar jahanam.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya