Share

Humor Sufi, Hajar Jahanam

Novie Fauziah, Jurnalis · Selasa 22 Oktober 2019 16:44 WIB
https: img.okezone.com content 2019 10 22 132 2120277 humor-sufi-hajar-jahanam-h827wlG6Rc.jpg Obat Kuat Hajar Jahanam (Foto: Shutterstock)
A A A

Bagi para jamaah haji tentu sangat familiar dengan hajar jahanam. Ya benda berbentuk pipih warna coklat tersebut konon memiliki khasiat bisa bikin tahan lama di atas ranjang.

Di musim haji, hajar jahanam banyak dijajakan oleh para pedagang, baik di pasar maupun di sekitar penginapan jamaah haji. Ya, musim haji bagi penduduk asli Makkah dan para mukimin yang tinggal dan bekerja di Makkah atau Madinah, adalah musim panen dan musim duit.

Dikutip dari buku Orang Madura Naik Haji Mati Ketawa ala Orang-Orang Madura karya Abdul Mukti Thabrani, ketika musim haji tiba, tidak ada seorang pun yang berpangku tangan, semuanya bekerja dengan giat demi masa depan. Apalagi adagium yang berlaku bagi para PMI (Persatuan Muslimin Indonesia) ialah "Khidmatul hujjaj syarafun lana (melayani jamaah haji adalah kehormatan dan kemuliaan bagi kami)

Demikian halnya motto bagi para anggota PDI (Pencari Dam Indonesia) atau bisa juga (Pencari Dam Independen), ada kaidah yang terkenal, menyerang ialah senjata paling ampuh. Seperti yang dikatakan Sun Tzu, ahli perang dari Tiongkok.

Maka, begitu para jamaah haji berdatangan, anggota PDI ini langsung mengeluarkan jurus-jurus ampuh dan jitu untuk mendapatkan dam sebanyak-banyaknya. Demi masa depan kaum muslimin dan muslimat, begitulah.

Mahfud, salah seorang mahasiswa asal Madura yang sedang kuliah di Al-Azhar, Mesir, tak ketinggalan juga mengalap berkah musim haji. Karena merasa tidak berbakat jadi anggota PDI , merasa tidak pandai bersilat lidah dan kurang menguasai marketing, ia memutuskan untuk menjadi pedagang dadakan menjual hati unta dan hajar jahanam.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dengan modal pinjaman dari kerabatnya yang sudah lama mukim di Makkah, Mahfud bertekad meraup keuntungan sebesar-besarnya dari bisnis menggiurkan itu. Maka, hamparkanlah dagangannya di sekitar pondokan jamaah, sambil mulutnya berbusa-busa menawarkan barang ampuh ini.

"Mari-mari para jamaah. Ini hati unta yang sudah dikeringkan, mujarab untuk penyakit asma, liver, jantung, dan stroke, sesuai dengan sabda Nabi bahwa hati unta ini merupakan obat segala macam penyakit, harganya murah, cukup lima rial satu bungkus. Mari, mari. Ini juga yang tak kalah dahsyat, hajar jahannam, dijamin para bapak akan menjahannamkan istrinya berkali-kali, dijamin puas, dijamin nikmat. Mari, mari." Begitulah Mahfud menjajakan dagangannya dengan semangat 45.

Dan, hasilnya lumayan. Bisa menutupi biaya perjalanan dari Mesir ke Saudi dan bisa menutupi biaya hidup selama setahun di Kairo, tempat ia menimba ilmu. Mahfud memang tidak seberuntung Kadir, temannya yang jadi tenaga musiman dari kementerian agama, yang masuk seleksi yang diadakan KBRI Kairo. Kalau menjadi tenaga musiman ini, bukan lumayan lagi, tetapi bisa beli mobil. Selama musim haji. gajinya kira-kira 50 juta rupiah. Wow, keren, man! Mahasiswa dapat 50 juta, keren habis!

Namun, tak apalah, yang penting Mahfud bisa haji dan mendapat untung. Perkara jadi petugas atau tidak, itu urusan Allah Swt., yang penting ia sudah berusaha semaksimal mungkin

"Hati unta dan hajar jahannam, terima kasih, ya Allah Engkau telah memberiku kemudahan dalam musim ini, tetapi bukan berarti aku mendapat julukan haji jahannam? Kalau haji unta, nggak apa-apa, lumayan," batin Mahfud.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini