KEMENTERIAN Agama (Kemenag) memperingai Hari Santri Nasional 2019 dengan mengusung tema “Santri untuk Perdamaian Dunia”. Tema tersebut dinilai selaras dengan pesantren yang merupakan laboratorium perdamaian.
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan ada sembilan alasan yang membuat pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian. Pertama, kesadaran terhadap kehidupan beragama yang harmonis tumbuh subuh di kalangan pesantren.
Ini dibuktikan dengan perjalanan perjuangan kemerdekaan bangsa hingga tercetusnya resolusi jihad dan perang melawan PKI, yang menurutnya semua tidak lepas dari peran pesantren.
“Hubbul wathan minal iman bagian dari nilai yang terus diajarkan di pesantren,” ucapnya saat menjadi inspektur upacara Hari Santri Nasional 2019 di halaman kantor Kementerian Agama, Jakarta, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenag, Selasa (22/10/2019).
Kamaruddin Amin. Foto: Kemenag
Alasan kedua, lanjut Kamaruddin, metode mengaji dan mengkaji di pesantren sangat khas. Selain transfer ilmu, pesantren juga mengajarkan keterbukaan kajian dari berbagai kitab, bahkan lintas madzhab. “Santri dididik belajar terima perbedaan dari sumber hukum otentik,” tuturnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya