Share

Santri Jombang Kenang Jasa Para Ulama dan Pahlawan di Tepi Sungai Brantas

Novie Fauziah, Jurnalis · Selasa 22 Oktober 2019 23:48 WIB
https: img.okezone.com content 2019 10 22 614 2120452 santri-jombang-kenang-jasa-para-ulama-dan-pahlawan-di-tepi-sungai-brantas-UufyQRk1Cp.jpg Peringatan Hari Santri Nasional di Jombang
A A A

JOMBANG – Peringatan Hari Santri Nasional di Jombang berlangsung meriah salah satunya dengan seremonial upacara dan bersih-bersih lingkungan di tepi Sungai Brantas, Selasa (22/10/2019).

Ratusan santri yang tergabung dalam Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor dan warga sekitar melebur untuk mengenang perjuangan para ulama, santri dan para pahlawan merebut kemerdekaan.

Berbusana khas santri berupa sarung, peci hitam dan atribut lainnya, para peserta peringatan Hari Santri berkumpul di pinggir Sungai Brantas. Tepatnya di Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Jombang. Upacara peringatan Hari Santri Nasional ini digelar sekira pukul 16.00 WIB.

Upacara pun berjalan dengan hikmat. Mulai dari pengibaran bendera merah putih, pembacaan Pancasila, Ikrar Santri hingga menyanyikan lagu Subhanul Wathon. Semilir angin Sungai Brantas ini pun bertiup mengiringi upacara.

Bertindak sebagai Pembina Upacara Ketua PAC GP Ansor Kesamben Akhmad Toni Syaifuddin dan Pemimpin Upacara Adit yang merupakan Anggota Banser dari Satkoryon Kesamben. Menurut Toni, dipilihnya lokasi pinggir sungai, selain unik dan pertama kali digelar, Sungai Brantas menjadi saksi sejarah. Sungai ini dahulu kala merupakan jalur lalu lintas masyarakat, mulai dari era kerajaan Airlangga, Majapahit hingga era perang kemerdekaan.

"Dengan demikian, sebagai santri tidak boleh melupakan sejarah. Sungai Brantas ini membelah kabupaten Jombang dan saat ini banyak digunakan sebagai kebutuhan air bagi warga Jombang," kata Toni dalam acara peringatan Hari Santri Nasional, Selasa (22/10/2019).

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Selain itu, pesan tersirat yang disampaikan dalam momentum ini adalah para santri juga harus memiliki kepedulian terhadap kebersihan sungai. Yakni dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan aksi bersih-bersih.

Toni juga mengatakan, pentingan seremonial upacara hari santri ini juga untuk mengenang para pejuang kemerdekaan. Khususnya, lahirnya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang dicetuskan oleh Hadaratusy Syaikh KH Hasyim 'Asy'ari. Resolusi Jihad ini membakar semangat bangsa Indonesia hingga pecahnya pertempuran pada 10 November 1945 di Surabaya.

"Kami melihat, peran historis itu peran santri dalam menjaga keutuhan NKRI dan peran para tokoh seperti KH Hasyim 'Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, KH Ahmad Hasan, Syech Ahmad Suropati, Kiai Mas Abdurrahman, Bung Tomo dan masih banyak lagi pejuang-pejuang santri yang tak terhitung jumlahnya. Mereka telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga keutuhan dan kesatuan republik ini," jelas Toni.

Refleksi hari santri ini dimaksudkan agar para santri dapat meneladani semangat jihad keindonesiaaan para pendahulu. Tak hanya itu, semangat kebangsaan, semangat cinta tanah air dan semangat rela berkorban demi bangsa dan negera harus membekas di benak para santri.

"Saya berharap kepada para santri masa kita dan masa depan. Baik yang di Pesantren maupun yang di luar pesantren dan seluruh anak bangsa ini dapat memperkuat jiwa religius keIslama dan sekaligus jiwa nasionalisme kebangsaan," tambahnya.

Usai upacara dan aksi bersih-bersih, dilanjutkan dengan acara makan bersama atau dalam tradisi santri disebut mayoran. Para peserta dan tamu undangan makan bersama dengan menu Iwak Kali yang merupakan hasil tangkapan dari Sungai Brantas.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini