Wakil Presisen KH Ma'ruf Amin memberikan sambutannya dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1441 Hijriah yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Jumat malam (8/11/2019).
Dalam sambutannya, Kiai Ma'ruf Amin mengajak semua umat manusia meneladani Rasulullah SAW. Sebab jasa Rasulullah sangat besar dalam mengubah kehidupan umat manusia.
"Beliau berhasil mengubah masyarakat jahiliah menjadi masyarakat khairul ummah. Manusia yang terbaik yang disebut dalam Alquran umat terbaik yang lahir untuk manusia," terang Kiai Ma'ruf Amin.
Muhammad, jelas Kiai Ma'ruf Amin, merupakan Nabi yang berhasil membawa perubahan yang super cepat. Sebab perubahan itu hanya membutuhkan waktu 23 tahun.
"Apa yang dicapai oleh Rasul karena memang beliau melakukan perubahan secara terus menerus, berkelanjutan ke arah yang lebih baik," ujarnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sejatinya, peringatan Maulid Nabi dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran Nabi Muhammad. Hal ini diperintahkan oleh agama sebagaimana firman Allah:
قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
“Katakanlah, Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yûnus : 58).
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita untuk bergembira ketika mendapatkan rahmat Allah. Padahal Nabi Muhammad SAW adalah rahmat yang paling agung sebagaimana firman Allah :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. al-Anbiyâ` :107)
Seperti dilansir dari website Pondok Pesantren Lirboyo, bergembira atas kelahiran Nabi dianjurkan di setiap waktu . Namun anjuran tersebut menjadi lebih pada hari Senin dan bulan Rabi’ul Awwal karena mempunyai keterikatan sejarah.
Nabi Muhammad juga memuliakan hari kelahirannya sebagaimana tercermin dalam hadits:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ , فَقَالَ: ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدْت فِيهِ , وَبُعِثْت فِيهِ وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ} رَوَاهُ مُسْلِمٌ عن أبي قتادة
“Rasulullah ditanya tentang puasa pada hari Senin. Beliau menjawab, “Itu adalah hari aku dilahirkan dan hari aku diutus atau wahyu diturunkan padaku.” (HR Muslim dari Abî Qatâdah)
Betapa Rasulullah memuliakan hari kelahirannya, beliau bersyukur pada Allah SWT pada hari tersebut atas karunianya yang telah menyebabkan keberadaannya yang diungkapkannya dengan berpuasa. Di sinilah Nabi telah menanamkan benih-benih perayaan Maulid Nabi.