SEOUL - Korea Utara pada Selasa, 3 Desember mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) berusaha untuk menunda perundingan denuklirisasi menjelang pemilihan presiden tahun depan, dan mengeluarkan ancaman terselubung untuk Washington agar melunakkan tuntutannya. Ri Thae Song, wakil menteri luar negeri Korea Utara yang bertanggung jawab atas urusan AS, menuduh Washington "sangat ingin mendapatkan waktu" alih-alih membuat sebuah konsesi.
"Dialog yang digembar-gemborkan oleh AS, pada dasarnya, hanyalah trik bodoh yang direncanakan untuk membuat DPRK terikat dengan dialog dan menggunakannya demi situasi politik dan pemilihan di AS," kata Ri dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantor berita Korut, KCNA, dengan menggunakan inisial Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi negara itu.
BACA JUGA: Tuntut Imbalan, Korut Nyatakan Ogah "Hadiahkan" Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Trump
"Apa yang tersisa untuk dilakukan sekarang adalah opsi AS, dan sepenuhnya terserah AS, hadiah Natal apa yang akan dipilih untuk didapatkan."
Reuters, Selasa (3/12/2019) mewartakan, Ri merujuk pada pernyataan Departemen Luar Negeri AS yang menyerukan "dialog yang berkelanjutan dan substansial" setelah Korea Utara menguji beberapa peluncur roket baru pada Kamis.
BACA JUGA: Kecam Kebijakan Bermusuhan AS, Korut Sebut Negosiasi di Stockholm "Memuakkan"
Negosiasi antara Korea Utara dan Amerika Serikat menemui jalan buntu setelah pertemuan satu hari pada Oktober di Stockholm gagal. Kim Jong-un telah menetapkan batas waktu akhir tahun bagi Washington untuk menunjukkan fleksibilitasnya dalam perundingan, tetapi para pejabat AS telah menyebut tenggat waktu itu sebagai artifisial.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dka)