JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, penyelesaian proyek tahap pertama pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat berpotensi mundur. Berdasarkan pertemuan dengan investor yakni Japan International Coorporation (JICA), pengerjaan proyek itu akan mundur tiga bulan.
Dengan demikian, dari target beroperasi pada Juni 2020 maka akan menjadi September 2020. Adapun untuk tahapan pertama proyek Pelabuhan Patimban memakan biaya investasi sebesar Rp29 triliun.
Baca juga: Presiden Jokowi Ingin Patimban Jadi Pelabuhan untuk Ekspor Automotif
"Tapi Jepang meminta lebih konservatif, jadi kalau pun mundur paling tiga bulan," ujarnya ditemui di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Menurutnya, mundurnya target penyelesaian proyek dikarenakan Jepang cukup konservatif, yakni memperhitungkan secara matang persiapan dari pengoperasian Pelabuhan Patimbang. Hal tersebut berkaitan dengan kesiapan jalan akses non-tol, penunjukan operator pelabuhan, hingga koordinasi dengan para eksportir.
Baca juga: Baru 55,8%, Menteri PUPR Minta Proyek Jalan Pelabuhan Patimban Selesai April 2020
"Karena kalau dari Jepangnya kan memang konservatif," kata dia.
Budi Karya menyatakan, pihaknya masih akan mengupayakan untuk proyek itu bisa selesai sesuai dengan target di Juni 2019. Namun, akan dilakukan evaluasi kembali di Januari 2020 untuk memutuskan perlunya perpanjangan waktu penyelesaian proyek atau tidak.
Baca juga: Kunjungi Pelabuhan Benoa, Erick Thohir: Harus Jadi One Stop Area
"Kami nanti akan evaluasi, rapat kembali, untuk memperhatikan kalau bukan waktu sesuai target apa akan diteruskan atau tidak," katanya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya