Sebagian dari kita mungkin ada yang lebih suka ngemil dibandingkan rutin makan besar tiga kali sehari. Kegiatan ngemil tidak disangkal memang dianggap sebagian besar orang Indonesia sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan.
Baik itu ketika bersantai di rumah, misalnya sambil menonton televisi, sambil menonton film di bioskop, ataupun di sela-sela saat bekerja dari pagi hingga malam hari. Well, ternyata jika ditelisik lebih dalam lagi, momen ngemil bagi orang Indonesia itu disebutkan bukan hanya sekedar momen makan.
Namun dilihat dari segi ilmu budaya, seperti dikatakan oleh sosiolog dari Universitas Indonesia, Dr. Erna Ermawati Chotim, M. Si, kebiasaan ngemil orang Indonesia itu tidak bisa dilepaskan dari latar belakang tradisi dan juga perubahan ritme kehidupan manusia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurutnya, camilan bukan suatu yang baru, bagian dari kultur Indonesia. Contohnya, di beberapa daerah, ada camilan unik khas masing-masing daerah atau etnis. Bagian dari Indonesia dan transformasi.
"Dari masyarakat purba, zaman modernisasi menantang untuk lebih produktif mobilitas tinggi bangun jadi lebih pagi, nah jadinya cemilan menjadi solusi di situasi ini. Intinya sudah dari dulu, tapi sekarang jenisnya makin kaya,” ujar Dr Erna kala ditemui Okezone, Selasa (3/11/2019) di bilangan Sudirman, Jakarta.
Soal makan, walau sudah menyantap cemilan, namun karakter masyarakat Indonesia diungkapkan oleh Dr Erna cenderung tetap tidak melewatkan sarapan pagi. Ditambah juga dengan kebiasaan
Misalnya, menurutnya masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan mengonsumsi makanan kecil sebelum menu utama. Ngemilnya pun ada waktunya.
“Ngemil enggak menggantikan sarapan pagi. Jadi tetap ngemil dan sarapan. Camilan atau snack itu menggantikan sebagian. Dalam konteks masyarakat modern dengan mobilitas tinggi, camilan jadi hal yang paling mungkin yang mudah dikonsumsi dan bernutrisi. Masyarakat kita juga punya kebiasaan mengonsumsi makanan kecil sebelum makanan utama, makannya biasanya bareng-bareng bareng di waktu pagi dan pulang kerja. Camilan bukan hanya kebutuhan nutrisi tapi juga menghadirkan kehangatan,” tutup Dr. Erna