JAKARTA - Arab Saudi baru saja melakukan penawaran umum saham terbesar dalam sejarah. Ia mendapatkan USD25,5 miliar atau Rp353 triliun (kurs Rp13.821 per USD) dengan menjual saham minyaknya.
Saudi Aramco menjual 3 miliar lembar saham dengan harga 32 riyal atau USD8,53 atau Rp117.898 pada IPO. Itu berarti kesepakatan Saudi Aramco lebih besar dari saham IPO Alibaba (BABA) dalam debut publiknya pada 2014 lalu.
Baca juga: Perdana di BEI, Saham Ginting Jaya Energi Naik 22,2%
Saat ini, nilai IPO Aramco mencapai USD1,7 triliun atau Rp23.496 triliun. Membuatnya mengungguli perusahaan Apple (AAPL) yang hanya berkisar USD1,15 triliun atau Rp15.894 triliun. Melansir CNN, Jumat (6/12/2019), Saudi Aramco mengatakan bulan lalu, pihaknya bertujuan untuk menjual sekitar 1,5% dari 200 miliar sahamnya.
Walaupun memecahkan rekor baru, IPO Aramco masih jauh dari harapan awal. Debut bursa ini juga direncanakan untuk mendanai visi tahun 2030 milik Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengatur minyak dan mengembangkan sektor ekonomi lainnya, sambil memberi sinyal ke perusahaan multinasional dan investor asing bahwa Arab Saudi terbuka untuk bisnis.
Pada 2018 Pemerintah Saudi pada awalnya hanya membahas 5% saham perusahaan yang akan menghasilkan sebanyak USD100 miliar. Hal itu melihat pasar internasional seperti New York, London, atau Riyadh. Namun, proyek itu ditangguhkan karena melihat kekhawatiran tentang hukum di AS, keraguan tentang penilaian USD2 triliun yang dilaporkan dicari oleh bin Salman, dan kemarahan internasional yang dipicu pembunuhan jurnalis Jamal Kshashoggi.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya