BANYAK orang mengira hidup terberatnya ada di usia 25 tahun. Oleh karenanya, ada istilah ‘quarter life crisis’ yang menggambarkan kesulitan ketika memasuki usia 25 tahun.
Mereka pun merasa hidupnya berantakan, karena masalah yang datang bertubi-tubi. Namun, penelitian terbaru mematahkan istilah tersebut.
Profesor dari Dartmouth College, David Blanchflower, mengatakan bahwa seseorang merasa hidupnya paling menyedihkan ketika berada di titik mid-life crisis atau krisis paruh baya. Adapun usia tersebut, yakni ketika mereka menginjak 47 tahun.
Profesor David melakukan studi terhadap dari 95 negara berkembang, dan 37 negara maju. Dirinya mengumpulkan data-data untuk menentukan hubungan antara kesejahteraan dengan usia. Hasilnya kemudian diumumkan dalam National Bureau of Economic Research.
"Ketidakbahagiaan di usia tertentu bentuknya seperti huruf U. Lintasan kurva berlaku di negara-negara yang upah median tinggi dan tidak dan serta angka harapan hidup lebih lama dan tidak," kata Profesor David seperti yang Okezone kutip dari UNILAD, Rabu (14/1/2020).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya