TEHERAN - Iran mengakui bahwa rudal anti-pesawat yang ditembakkan pasukannya ke sebuah pesawat penumpang Ukraina awal bulan adalah buatan Rusia.
Organisasi Penerbangan Sipil Iran, yang memimpin penyelidikan atas kecelakaan mematikan itu, mengatakan dalam laporan awal bahwa rudal diluncurkan dari sistem pertahanan udara TOR-M1.
Pada 2017, Associated Press melaporkan, Iran menerima pengiriman 29 unit TOR-M1 dari Rusia berdasarkan kontrak senilai sekitar USD700 juta (sekira Rp9,5 triliun).
Baca juga: Kanada Desak Iran Kirim Kotak Hitam Pesawat Ukraina yang Ditembak ke Prancis
Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Bela Pasukan Revolusi yang Menembak Pesawat Berpenumpang 176 Orang
Laporan Organisasi Penerbangan Sipil Iran menyebut, "Dampak dari rudal pada kecelakaan dan analisis tindakan ini sedang diselidiki."
Rudal Iran menghantam pesawat Boeing 737-800 milik maskapai penerbangan Ukraina, Ukraine International Airlines pada 8 Januari 2020, dan menyebabkan ledakan. Seluruh 176 orang di dalam pesawat tewas.
Namun api yang dihasilkan dari ledakan tidak mencapai dalam kabin, tambah laporan itu, berdasarkan kondisi puing-puing pesawat.
Sistem pertahanan udara jarak pendek TOR, diberi nama kode SA-15 oleh NATO, dirancang selama era Soviet untuk menembak jatuh pesawat.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya