Ketika musim haji dan musim umrah tiba, para mukimin serta pelajar asal Indonesia di Tanah Suci kecipratan rezeki menjadi guide atau pembimbing ziarah dan umrah. Apalagi jumlah jamaah membludak seperti yang terjadi belakangan ini.
Para mukimin dan mahasiswa akhirnya banyak yang menjadi guide kejar tayang yang siap mengantar dan melayani para jamaah. Sebuah pekerjaan yang menyenangkan sekaligus mengenyangkan. Terutama bagi bujangan yang tidak begitu banyak tanggungan.
Sebut saja Asmari, bujang asal Sampang, Madura, yang baru dua bulan menjadi mukimin. Karena kekurangan guide, ia diminta oleh sebuah agen travel umrah untuk menjadi guide ziarah di Madinah. Maka, bersiap-siaplah Asmari untuk tebar pesona dan tebar senyum melayani jamaah umrah asal Jakarta yang rata-rata ibu-ibu yang suka belanja dan agak sedikit bawel.
Dikutip dari buku Orang Madura Naik Haji, Mati Ketawa ala Orang-Orang Madura karya Abdul Mukti Thabrani, sejak start dari hotel, Alhamdulillah lancar. Doa safar, kalimat pembuka, sejarah Masjid Nabawi, lancar Asmari bawakan. Sebagian jamaah sangat antusias bertanya ini dan itu.
Dengan rute ziarah Masjid Quba'-Masjid Jum'at-kebun kurma-Jabal Uhud-percetakan al-Quran-Masjid Qiblatain-Khandaq, Asmari cukup berhasil menjelaskan dan jamaah pun yang terjadi di masa lalu secara intens. mendengarkan sejarah dan "tetek-bengek" peristiwa.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya