DOHA - Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan perwakilan Taliban telah menandatangani perjanjian perdamaian di Doha, Qatar. Kedua pihak sepakat mengakhiri perang terpanjang Amerika Serikat di Afghanistan sejak 2001.
Perjanjian perdamaian itu ditandatangani di hadapan utusan dari Pakistan, Qatar, Turki India, Indonesia, Uzbekistan dan Tajikistan di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020). Keenam negara itu sebagai fasilitator perjanjian perdamaian.
Perjanjian ini nantinya akan membuka jalan bagi AS untuk menarik pasukannya secara bertahap dari Afghanistan.
AS telah menggempur Afghanistan sejak tragedi serangan menara kembar 2001. Alasannya, Taliban menolak menyerahkan Osama bin Laden, yang diklaim AS sebagai dalang serangan mematikan tersebut.
Sebelum terjadi kesepakatan damai, Taliban telah memerintahkan kombatannya untuk menghentikan serangan.
Mohammed Naeem, perwakilan Taliban di Doha, menyebut kesepakatan damai itu sesuatu kemajuan. "Dengan kesepakatan ini, berakhirlah perang di Afghanistan," katanya menyitir Al Jazeera.
Baca juga: 2 Building Blocks, Kontribusi Indonesia Dorong Perjanjian Damai AS-Taliban
Dalam sebuah pernyataan, Taliban mengatakan telah mencapai kesepakatan untuk menghentikan pendudukan Afghanistan.
"Kesepakatan tentang penarikan penuh semua pasukan asing dari Afghanistan dan tidak ada campur tangan [asing] dalam urusan di masa depan, tidak diragukan lagi, [ini] merupakan pencapaian besar," tambahnya.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta Taliban untuk menghormati komitmennya.
"Saya tahu akan ada godaan untuk menyatakan kemenangan, tetapi kemenangan bagi rakyat Afghanistan hanya akan tercapai ketika mereka bisa hidup damai dan makmur," katanya yang diutus Presiden Donald Trump ke Doha.
Penarikan pasukan
Beberapa menit sebelum kesepakatan ditandatangani, sebuah pernyataan bersama yang dirilis oleh AS dan pemerintah Afghanistan mengatakan pasukan AS dan NATO akan mundur dari Afghanistan dalam waktu 14 bulan.
Sekitar 14.000 tentara AS dan sekitar 17.000 tentara dari 39 negara-negara anggota NATO dan negara-negara mitra berada di Afghanistan.
"Amerika Serikat akan mengurangi jumlah pasukan militer AS di Afghanistan menjadi 8.600 dan mengimplementasikan komitmen lain dalam perjanjian AS-Taliban dalam waktu 135 hari setelah pengumuman deklarasi bersama ini dan perjanjian AS-Taliban," kata pernyataan bersama itu.
Pernyataan itu menambahkan bahwa pemerintah Afghanistan akan terlibat dengan Dewan Keamanan PBB untuk menghapus Taliban dari daftar sanksi pada 29 Mei.
Pembicaraan perdamaian AS-Taliban pertema kali digagas.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya