Share

Mengenal Sejarah Nisfu Sya'ban, Yuk Simak

Abu Sahma Pane, Jurnalis · Kamis 26 Maret 2020 11:59 WIB
https: img.okezone.com content 2020 03 26 330 2189201 mengenal-sejarah-nifsu-sya-ban-yuk-simak-QFsKEkeSHK.jpg Ilustrasi. Foto: India Express
A A A

BULAN Sya'ban merupakan bulan sebelum Ramadhan dalam kalender Islam. Bulan ini sangat spesial karena di dalamnya ada malam yang istimewa, yaitu Nisfu Sya'ban.

Muslim berlomba-lomba memperbanyak amalan di malam Nisfu Sya'ban, sebab ganjarannya adalah diampuni dosa-dosa kecuali dosa syirik. Lalu bagaimana sejarah Nisfu Sya'ban itu sendiri?

Sebagai awal pembahasan, perlu diketahui Nisfu dalam bahasa Arab artinya pertengahan. Sementara Sya'ban ialah bulan kedelapan dalam kalender Hijriyah atau kalender Islam, sehingga Nisfu Sya'ban berarti pertengahan bulan Sya'ban.

Sementara untuk tahun ini, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menetapkan awal Bulan Sya'ban jatuh pada Kamis (26/3/2020). Keputusan itu diambil setelah dilakukan Rukyatul Hilal pada Selasa 24 Maret 2020.

"Awal Sya'ban 1441 H bertepatan dengan hari Kamis Legi, mulai malam Kamis 26 Maret 2020," ujar Wakil Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa sebagaimana dilansir dari NU Online.

Melihat pada kalender Hijriyah, maka malam Nisfu Sya'ban jatuh pada 14 Sya'ban. Ini berarti pada 2020, malam Nisfu Sya'ban jatuh pada Rabu 8 April atau malam Kamis 9 April.

Nah dalam sejarah Islam, ada yang berpendapat pada saat itu terjadi pemindahan kiblat kaum muslimin dari baitul maqdis ke arah masjidil haram.

Ada hadits yang menyatakan keutamaan malam Nisfu Sya'ban pada malam itu ada pengampunan terhadap dosa. Yaitu Hadits riwayat Mu'adz bin Jabal, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban. Dan Dia akan mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan".

Al-Mundziri dalam At-Targhib setelah menyebutkan hadits ini, beliau mengatakan, "Dikeluarkan oleh At-Thabrani dalam Al Awsath dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya dan juga oleh Al-Baihaqi. Ibnu Majah pun mengeluarkan hadits dengan lafazh yang sama dari hadits Abu Musa Al-Asy'ari. Al-Bazzar dan Al-Baihaqi mengeluarkan yang semisal dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu dengan sanad yang tidak mengapa".

Sedangkan penulis Tuhfatul Ahwadzi, Al Mubarakfuri mengatakan, "Pada sanad hadits Abu Musa Al-Asy'ari yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah terdapat Lahi'ah dan ia adalah perawi yang dinilai dha'if".

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Lebih lanjut hadits 'Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

"Allah 'azza wa jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh jiwa".

Al Mundziri mengatakan, "Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang layyin (ada perowi yang diberi penilaian negatif atau di-jarh, namun haditsnya masih dicatat)", demikian dikutip dari Kabarmakkah. (abp)

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini