TIDAK mudah menjadi orangtua sekaligus guru, saat anak-anak diharuskan belajar dari rumah. Namun hal ini harus dilakukan untuk Pembatasan Sosial Berskala Besaeer (PSBB) demi melawan corona COVID-19.
Keluhan seperti itu mulai banyak dirasakan oleh orangtua. Namun anak-anak harus mendapatkan hak belajar yang sama seperti di sekolah.
Makanya guru di sekolah pun tetap memberikan materi atau pekerjaan rumah (PR), kemudian tetap dikumpulkan sebagai penilaian.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto punya tips jitu agar orangtua tidak merasa kesulitan ketika menjadi guru untuk anaknya di rumah. Berikut ulasannya, ditulis Okezone Jumat (3/4/2020).
Guru di sekolah harus berikan pelajaran yang mudah dan menyenangkan
Pastikan guru mengembangkan pembelajaran jarak jauh secara inovatif dan menyenangkan untuk anak. Anak untuk sementara waktu tetap belajar di rumah, sebagaimana anjuran pemerintah dan didampingi oleh orangtua. Tujuannya agar anak dalam menghadapi situasi COVID-19 tetap belajar, bahagia dan tidak tertekan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Budayakan hidup bersih dan sehat
Mengajari anak-anak di rumah tak melulu dengan tugas yang diberikan dari sekolah. Orangtua harus menjadi orang pertama yang mengajarkan anak, untuk hidup bersih dan sehat. Misalnya biasakan anak rajin cuci tangan pakai sabun, membuang sampah pada tempatnya di dalam rumah, membereskan mainan, ikut bantu bersih-bersih rumah, rajib mandi, dan lain sebagainya.
Manfaatkan teknologi yang sehat
Anak-anak zaman sekarang hidupnya tentu tak lepas dari teknologi. Namun yang perlu ditekankan adalah anak-anak harus menggunakan teknologi dan informasi secara sehat. Adanya kebijakan belajar di rumah saat ini, potensi anak menggunakan teknologi dan informasi sangat tinggi, maka orangtua dan keluarga mesti memastikan anak dapat mengelola waktu secara tepat, memiliki literasi dan resiliensi menggunakan gadget serta selalu dalam pantauan dan bimbingan keluarga.
Jangan edukasi dengan berita hoax
Selama pandemi corona COVID-19, mengedukasi kepada anak untuk mencegah penularan virus corona sangatlah penting. Sayangnya, berita hoax corona banyak beredar di masyarakat yang tak dapat dipertanggungjawabkan. Maka budayakan berbagi informasi positif, edukatif dan membahagiakan, bukan membagikan informasi hoax yang menimbulkan ketakutan bagi anak.