Share

Mengenal Herd Immunity, Bisa Kebal Terhadap Corona COVID-19?

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Jurnalis · Jum'at 03 April 2020 15:32 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi. (Foto: Medicinet)

HERD immunity diduga menjadi cara efektif dalam melawan virus corona atau COVID-19. Namun pernyataan tersebut jadi perdebatan di kalangan medis maupun peneliti?

Istilah herd immunity pertama kali diucapkan oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. Dia menyebut metode ini bakal diterapkan di negaranya.

Dilansir Okezone dari Thehill, seorang Ahli Virus di Yale School of Medicine, Akiko Iwasaki mengatakan, herd immunity hanya dibicarakan dalam konteks vaksin. Seseorang tidak bergantung pada infeksi yang mematikan untuk menciptakan kekebalan tubuh.

kekebalan

Jika sebagian besar masyarakat harus terinfeksi terlebih dahulu untuk bisa kebal, maka banyak orang yang akan meninggal dunia. Para ilmuwan juga tidak tahu apakah orang yang selamat dari COVID-19 akan kebal terhadap virus SARS-CoV-2.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Saat ini vaksin telah diuji untuk keamanan dan juga kemanjurannya. Sehingga para ahli dapat lebih yakin terhadap populasi yang dilindungi secara memadai. Singkatnya, herd immunity bukanlah strategi untuk menghadapi pandemi yang sedang berlangsung.

Herd immunity ini sama saja diartikan sebagai kekebalan kawanan. Sementara itu, dalam sebuah diskusi tentang TED Connects, Bill Gates mengatakan, tidak ada jalan tengah mengenai hal ini. Artinya, pemerintah tidak bisa setengah jalan dalam mengambil tindakan terhadap COVID-19.

“Lebih dari setengah populasi perlu terinfeksi untuk menjalankan herd immunity. Ini artinya akan membebani sistem perawatan kesehatan dan meningkatkan tingkat kematian. Kami tidak bertindak cukup cepat untuk menghindari penutupan,” ucap Gates.

1
2