Share

Purwakarta Anggarkan Rp18 Miliar untuk Kompensasi Warga Terdampak Corona

Mulyana , Okezone · Jum'at 03 April 2020 21:17 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 03 525 2193864 purwakarta-anggarkan-rp18-miliar-untuk-kompensasi-warga-terdampak-corona-SyrdBPcuYQ.JPG Ilustrasi (Dok. okezone)
A A A

PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp 18 miliar. Anggaran itu, bagian dari upaya menanggulangi masalah sosial yang mendera masyarakat selama tanggap Covid-19. Anggaran sebesar itu, disiapkan untuk membantu masyarakat kurang mampu selama tiga bulan kedepan.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, pihaknya menyadari jika perekonomian masyarakat di wilayahnya mengalami kelesuan pascamewabahnya virus corona ini. Apalagi, bagi masyarakat yang rawan miskin dan tak punya penghasilan tetap. Pasti, sangat terdampak dengan kondisi seperti saat ini.

"Karenanya, kami alokasikan anggaran untuk membantu beban masyarakat tidak mampu ini," ujar Anne, Jumat (3/4/2020).

Saat ini, jajarannya masih menginventarisasi data calon penerima bantuan tersebut. Terkait teknis penyaluran bantuan untuk masalah sosial ini, yakni tidak berupa bantuan sembako. Melainkan, bantuannya berbentuk uang tunai yang akan dikirim langsung ke masing-masing penerima.

Adapun, teknis distribusinya, setiap kepala keluarga penerima mendapat bantuan sebesar Rp 300 ribu per bulannya. Bantuan ini, akan diberikan selama tiga bulan kedepan, terhitung mulai April ini.

"Kemungkinan di pekan ketiga nanti bantuan tersebut bisa didistribusikan," ujar Anne.

Terkait bentuk bantuannya, pihaknya memiliki alasan kenapa tidak berupa bahan kebutuhan pokok. Karena, dirinya ingin supaya roda perekonomian masyarakat bisa tetap berputar meski di situasi tanggap corona seperti ini.

Anne mencontohkan, dengan uang tunai dari bantuan pemerintah ini nanti penerima bisa belanja di warung tetangganya. Sehingga, masih ada perputaran uang di lingkungan mereka. Berbeda jika bantuannya berupa sembako yang manfaatnya hanya akan dirasakan oleh penerima itu sendiri.

"Jadi, uangnya tidak keluar Purwakarta. Minimalnya, para pedagang kecil masih ada yang beli. Jadi, selama tiga bulan kedepan ada perputaran uang sebesar Rp 6 miliar per bulannya," ujar Anne.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sebenarnya, anggaran yang disediakan Pemkab Purwakarta ini belum bisa menutupi seluruh penerima. Karena, dari data yang ada, jumlah KK yang berhak menerima bantuan tersebut sekitar 33 ribu.

Dengan rincian, 9.000 KK miskin diluar penerima PKH dan BPNT. Serta, 24 ribu KK kategori rawan miskin. Data ini pun belum termasuk pedagang kecil dan buruh harian.

Tetapi, anggaran yang ada jumlahnya terbatas. Jadi, hanya bisa menanggulangi 20 ribu KK saja. Sisanya, dia berharap pada bantuan dari Pemprov Jabar.

Untuk itu, sambung Anne, sampai saat ini pihaknya bersama Pemprov Jabar masih melakukan validasi data calon penerima bantuan tersebut. Supaya, tak terjadi tumpang tindih penerima atau ada penerima yang doble mendapat bantuan.

"Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga Purwakarta yang tidak memiliki penghasilan," pungkasnya.

Terkait dengan kondisinya, Anne mengaku dirinya telah menjalani tes covid-19, pascaditetapkannya Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sebagai positif corona. Hasilnya, Anne negatif dari virus mematikan itu. Pun juga demikian, dengan suaminya yang anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, juga negatif dari corona.

"Saya dan suami, sudah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Karena, sebelum isolasi, suami saya sempat berinteraksi dengan Bupati Karawang, Teh Celli. Makanya, kami putuskan isolasi mandiri," jelas Anne.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini